Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Cerita Rakyat dan Pesan Moralnya yang Bermanfaat di Kehidupan Sehari-hari
12 November 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk karya sastra adalah cerita rakyat . Karya sastra tersebut biasanya mempunyai pesan moral yang bermanfaat di kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa cerita rakyat dan pesan moralnya kerap diceritakan kepada anak-anak sebagai pelajaran.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri mempunyai banyak cerita rakyat dengan pesan moral yang mendidik. Misalnya adalah Malin Kundang yang mengajarkan agar tidak durhaka kepada orang tua.
Cerita Rakyat dan Pesan Moralnya di Indonesia
Menurut Intisari Materi Bahasa Indonesia SMA: Plus Soal AKM, Ai Mulyati, M.Pd dan Nurfajriah Hanifah, S.Pd (2022: 26), cerita rakyat berasal dan berkembang di masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas bangsa dan memmiliki kultur budaya beragam.
Dari pernyataan di atas diketahui bahwa setiap bangsa bisa memiliki cerita rakyat. Begitu pula dengan Indonesia yang sering diceritakan kepada anak-anak karena mempunyai pesan moral. Inilah contoh cerita rakyat dan pesan moralnya di Indonesia.
1. Malin Kundang
Malin Kundang menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang sukses. Namun saat kembali ke kampung halaman, anak tersebut tak mengakui ibunya sehingga dikutuk menjadi batu. Itulah mengapa cerita ini mengajarkan untuk tak durhaka pada orang tua.
ADVERTISEMENT
2. Danau Toba
Cerita ini berisi tentang seorang pria yang menikahi seekor ikan setelah berubah menjadi wanita cantik. Wanita tersebut meminta sang pria untuk berjanji agar tidak menceritakan asal-usulnya. Sang pria pun mengiyakannya.
Sayangnya, suatu hari pria tersebut marah dan menyebut anaknya sebagai anak ikan. Akhirnya, sang wanita dan anak tersebut menghilang menjadi Danau Toba dan Pulau Samosir. Pesan moralnya adalah tidak boleh melanggar janji yang sudah diucapkan.
3. Pulau Bali
Dikisahkan bahwa dahulu, Manik Angkeran berjudi hingga berhutang. Manik Angkeran pun menemui Naga Sakti utuk membayar hutangnya. Sayangnya setelah hutang terbayar, Manik Angkeran kembali berjudi.
Naga Sakti membakar Manik Angkeran karena murka. Lalu, Naga Sakti menghidupkannya kembali atas permintaan ayahnya namun memisahkan keduanya di Pulau Bali dan Jawa. Dari cerita inilah masyarakat diajarkan untuk tidak berjudi.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Cerita Rakyat: Asal-Usul Surabaya
Tiga cerita rakyat dan pesan moralnya ini dapat menjadi pelajaran berharga. Tak hanya bagi anak-anak saja, namun juga semua orang di Indonesia . (LOV)