3 Fakta Anak Ketiga yang Selalu Berbeda dari Saudaranya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
29 Mei 2022 21:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fakta Anak Ketiga. Sumber: Pexels.com/Phạm Tuấn
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fakta Anak Ketiga. Sumber: Pexels.com/Phạm Tuấn
ADVERTISEMENT
Setiap anak terlahir dengan keunikan dan kisahnya tersendiri. Namun, tahukah Mommy kalau anak ketiga punya pengaruh yang sangat menarik? Inilah 3 fakta anak ketiga yang selalu berbeda dengan saudaranya.
ADVERTISEMENT

Uniknya Anak Ketiga

Di Indonesia, sering kali anak ketiga dianggap sebagai anak yang berbeda dari saudara-saudaranya. Salah satu contoh adalah beberapa pasangan suami istri memiliki anak ketiga yang berbeda jenis kelamin dengan saudara-saudaranya.
Kalau anak pertama dan kedua laki-laki maka anak ketiga biasanya adalah perempuan. Demikian pula sebaliknya, pernah mendengar kata-kata seperti itu?
Hal seperti itu memang sering kali terjadi. Namun, banyak juga orang tua yang memiliki anak ketiga yang jenis kelaminnya sama dengan anak pertama atau anak kedua.
Baik jenis kelamin sama maupun beda dengan para kakak, anak ketiga tetap punya pengaruh besar dalam keluarga, lho! Inilah 3 fakta anak ketiga yang membuatnya sangat berpengaruh di keluarga.
ADVERTISEMENT

3 Fakta Anak Ketiga

1. Anak Ketiga Mudah Beradaptasi

Ilustrasi Adaptasi. Sumber: Pexels.com/Kampus Production
Anak ketiga cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar dibandingkan anak pertama dan anak kedua. Salah satu faktor pendorong anak ketiga mudah beradaptasi adalah ketika ia lahir, para kakak cenderung sedang aktif bermain dan bersuara.
Hal tersebut dapat membuat anak ketiga terbiasa dengan tidur dengan kondisi bising dan dapat berinteraksi dengan lebih baik. Selain itu, ibu yang mengandung anak ketiga biasanya tidak mengalami masa kehamilan seberat kehamilan pertama atau kedua.
Ibu menjalani kehamilannya dengan lebih nyaman bahkan tidak merasa hamil sebab fokusnya terbagi dengan padatnya aktivitas para kakak yang mulai aktif sekolah. Ibu yang hamil anak ketiga juga akan lebih antusias dan bersemangat sebab para kakak yang turut menyayangi adik serta menanti kelahirannya.
ADVERTISEMENT

2. Membuat Gaya Parenting Lebih Santai

Ilustrasi Parenting. Sumber: Pexels.com/Arina Krasnikova
Di masa anak pertama, para orang tua tentu belajar keras dan berusaha menata gaya parenting terbaik untuk buah hatinya. Saking berhati-hatinya, terkadang orang tua lupa untuk berbagi cinta kasih antara orang tua dan anak, antara sesama orang tua, serta suami istri.
Ketika memiliki anak ketiga, biasanya orang tua akan lebih santai. Nicole Fabian-Weber dalam whattoexpect.com menjelaskan bahwa memiliki anak ketiga akan membuat orang tua lebih rileks. Pasalnya, orang tua akan lebih terbiasa dengan kondisi rumah yang tidak rapi (berantakan) karena anak sedang bermain.
Pada kondisi tertentu, bahkan orang tua merasa nyaman dan tenang ketika rumah berantakan sebab tandanya anak sehat dan aktif. Selain itu, orang tua juga tidak pusing lagi tentang menata baju harian anak.
ADVERTISEMENT
Saat anak ketiga hadir, orang tua lebih bisa fokus dengan hal penting. Contohnya adalah lebih baik fokus untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, benda, mainan, dan barang-barang anak dibandingkan pusing memikirkan “pakai apa hari ini?”.

3. Unik dan Lucu

Ilustrasi Bayi Lucu. Sumber: Pexels.com/Pixabay
Anak ketiga yang dikandung dan lahir di masa orang tua sudah “terlatih” sebagai orang tua biasanya punya karakter unik dan lucu. Pasalnya, kondisi orang tua selama kehamilan lebih rileks dan tenang. Tidak sepanik dan sekhawatir kehamilan pertama.
Peran para kakak yang selalu menggoda anak ketiga juga mampu membuatnya menjadi pribadi yang lebih ramah serta humoris. Sederhananya, ketika anak ketiga lahir dia sudah punya teman main. Jadi, tidak kesepian dan selalu ceria.
Gimana fakta anak ketiga kali ini? Apakah Mommy merasakannya juga?
ADVERTISEMENT
Selain keunikan dari anak ketiga, orang tua juga harus paham bahwa setiap anak itu berbeda. Demikian juga dengan kebutuhannya.
Murdoko (2017: 64) dalam buku Parenting With Leadership Peran Orangtua dalam Mengoptimalkan dan Memberdayakan Potensi Anak menjelaskan bahwa satu pola asuh yang sama belum tentu menghasilkan efektivitas yang sama. Jadi, selamat menjalani dan belajar menjadi orang tua dengan lebih baik bersama ketiga anak Anda. (AA)