Konten dari Pengguna

3 Hikmah Tawadhu atau Sikap Rendah Hati dalam Agama Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Desember 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tawadhu atau sikap rendah hati. Foto: Unsplash.Nuno Silva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tawadhu atau sikap rendah hati. Foto: Unsplash.Nuno Silva
ADVERTISEMENT
Tawadhu adalah salah satu akhlak yang baik dan harus diimplementasikan semua manusia. Dengan sikap yang satu ini membuat manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Berikut 3 hikmah tawadhu atau sikap rendah hat dalam agama Islam yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

3 Hikmah Tawadhu atau Sikap Rendah Hati dalam Agama Islam

Ilustrasi hikmah sikap rendah hati. Foto: Unsplash/Jackson David
Dikutip dari buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 2 oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri (2019: 206), tawadhu secara bahasa merupakan mashdar berasal dari kata “tadaha’a” yang artinya menunjukkan kerendahan diri. Kata ini diambil dari huruf “wawu-dhad-ain” yang menunjukkan pada kerendahan sesuatu.
Sedangkan secara terminologi berarti menunjukkan kerendahan martabat kepada orang yang ingin mengagungkannya. Ada yang mengatakan, mengangungkan orang yang di atasnya karena keutamannya."
Dalam kitab Ar-Risalah al-Qusyairiyyah dikatakan, "Tawadhu' memiliki arti menyerahkan diri kepada Al-Haqq dan meninggalkan penolakan terhadap hukumnya. Demikianlah, para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikannya.
Iman Al-Junaid berkata, "Tawadhu' adalah merendahkan diri dan melembutkan perangai. Hasan Al-Bashri ditanya tentang tawadhu'. Beliau menjawab, "Tawadhu' adalah engkau keluar rumah dan tidaklah engkau berjumpa dengan seorang muslim melainkan engkau memandangnya lebih utama dibandingkan denganmu.”
ADVERTISEMENT
Tawadhu merupakan salah satu sifat Ibadurrahman atau hamba-hamba Allah yang penyayang. Allah SWT berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
Artinya, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati.” (QS. Al-Furqan: 63)
Adapun 3 hikmah dari tawadhu dalam agama Islam yakni yang akan diperoleh seseorang yang memiliki sikap rendah hati yakni:

Disayangi Manusia

Sikap rendah hati adalah sikap yang terpuji. Bahkan, sikap rendah hati bisa membuat seseorang dicintai dan disayangi orang lain. Inilah yang membuat Nabi Muhammad SAW dicintai dan disayangi manusia yang ada disekitarnya. Beliau pernah bersabda,
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim no. 2865)
ADVERTISEMENT

Terhindar dari Sikap Takabur

Takabur adalah sikap sombong dan merasa paling tinggi dibandingkan dengan orang lain. Sikap takabur berlawanan dengan tawadhu. Sehingga, sifat tawadhu dapat terhindar dari sikap-sikap yang dibenci Allah SWT.
Sebagaimana dalam hadits dari Ibnu Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.” (HR. Muslim no. 2749)

Diangkat Derajatnya

Hikmah lain dari sikap rendah diri adalah diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Bahkan, Allah SWT menjanjikan kepada hamba-Nya yang memiliki sikap rendah hati akan diangkat derajatnya di sisinya.
Sebagaimana dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588)
ADVERTISEMENT
Dengan begitu besarnya hikmah tawadhu, kita seharusnya belajar untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terlihat mudah, akan tetapi sikap yang satu ini sangatlah sulit apabila bukan karena hati yang ikhlas.(MZM)