Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Manfaat Diciptakannya Semut bagi Kehidupan di Dunia
5 Februari 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya hewan dan binatang yang ada di dunia, semut menjadi binatang yang paling sering dianggap tidak berguna. Tubuhnya yang kecil, dan terasa gatal jika terkena kulit manusia, membuat manusia kesal dan sering membunuh semut setiap kali melihatnya. Apalagi binatang ini sering ada di berbagai tempat bahkan pada makanan manusia hingga manusia sering merasa terganggu. Namun, Tuhan menciptakan sesuatu pasti dengan tujuan yang baik, begitu pula dengan semut. Manfaaat diciptakannya semut masih sering menjadi pertanyaan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Menurut Wilson dalam bukunya The Insect Societies, Cambridge Massachusetts, semut merupakan kelompok serangga teresterial (darat) dari Famili Formicidae Ordo Hymenoptera yang paling dominan dijumpai pada berbagai ekosistem darat (Wilson, 1990; Suhara, 2009). Semut pada suatu habitat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, kelembaban, ketinggian tempat, tempat bersarang, ketersediaan makanan, struktur dan komposisi tanaman, serta topografi lahan.
3 Manfaat Diciptakannya Semut bagi Kehidupan di Dunia
Meski tidak secara langsung dapat dirasakan oleh manusia, semut mempunyai banyak manfaat untuk keberlanjutannya, dan kestabilan setiap spesies dalam kehidupan di dunia secara tidak langsung bergantung juga pada keberadaaan semut.
Berikut manfaat diciptakannya semut di dunia.
1. Semut Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Secara ekologi semut memiliki beragam manfaat penting dalam ekosistem di antaranya sebagai predator, detrivor, dekomposer, penyebar biji, serta sebagai bioindikator terhadap perubahan lingkungan karena memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan habitat (Andersen et al., 2002). Semut dapat berperan sebagai penyeimbang ekosistem pada habitat hutan, pertanian dan perkebunan. Semakin tinggi tingkat keanekaragaman semut, maka rantai makanan dan proses ekologis semakin kompleks sehingga berpeluang menimbulkan kestabilan dan keseimbangan ekosistem. Jika ekosistem tidak seimbang maka organisme tertentu dapat punah dan proses perpindahan energy di dunia tidak berjalan dengan baik, karena ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Semut sebagai predator karena sifatnya yang aktif dan kuat dan memangsa serangga lain yang ukurannya lebih kecil sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengendali hama tanaman. Semut sebagai detrivor karena semut adalah binatang pengurai yang berperan dalam merombak materi organi menjadi anorganic dalam tanah. Semut juga merupakan dekomposer yaitu binatang pemakan organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain.
Keragaman semut bisa dijadikan sebagai indikator kestabilan ekosistem, semakin tinggi keragaman semut maka rantai makanan dan proses ekologis seperti pemangsaan, parasitisme, kompetisi, simbiosis dan predasi dalam ekosistem semakin kompleks dan bervariasi. Keragaman yang tinggi mengindikasikan adanya keseimbangan ekosistem yang mantap karena memiliki tingkat elastisitas yang tinggi dalam menghadapi guncangan dalam ekosistem dan sebaliknya ekosistem dengan keragaman yang rendah menunjukkan adanya tekanan sehingga akan mempengaruhi kualitas ekosistem.
ADVERTISEMENT
2. Semut Membantu Perkembangan Lahan Perkebunan
Di dalam dunia perkebunan, semut sering dijumpai dan dianggap sangat mengganggu. Habitat semut yang banyak di tanah sebenarnya memberikan dampak yang baik bagi tanah perkebunan karena dapat menggemburkan tanah dan membuat tanah menjadi lebih subur. Semut juga bermanfaat sebagai pemakan hama tanamana yang sering kali merusak pertumbuhan dan perkembangan berbagai tanaman di kebun. Setelah menyuburkan tana, dan memberantas hama semut juga binatang yang memakan kutu daun. Kutu daun dapat menyerbarkan berbagai penyakit, virus dan jamur pada tanaman.
Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan di bebagai tempat seperti,
a. Di Tokyo Metropolitan Jepang menyatakan bahwa setelah adanya semut seperti semut karanggo, tanamana seperti cokelat, kopi dan jeruk mengalami peningkatan produksi setelah tanaman ini sudah terlanjur terserang hama.
ADVERTISEMENT
b. Pada habitat perkebunan, spesies semut rangrang (Oecophylla sp.) diketahui mampu mengurangi populasi lalat buah dan thrips pada tanaman mangga, sehingga semut rangrang menjadi predator penting pada pertanaman tersebut (Peng dan Christian, 2004).
c. Semut hitam (Dolichoderus thoracicus) mampu menekan serangan Helopeltis spp. pada pertanaman kakao di Sulawesi dan sebagai musuh alami, semut hitam juga telah dibuktikan dapat mengurangi populasi dan serangan hama penggerek daun (Phyllocnistis citrella Staint) pada tanaman jeruk (Anshary dan Pasaru, 2008).
3. Semut Bermanfaat bagi Kesehatan Manusia.
Jarang diketahui jika beberapa jenis semut baik untuk kesehatan. Salah satunya adalah semut jepang. Semut Jepang sering dijuluki sebagai kumbang mekah, biasanya ada pada tanaman kacang-kacangan. Semut Jepang ini bermanfaat untuk meringankan penyakit jantung, mengobati asam urat. Semut Jepang bermanfaat untuk membantu meredakan dan menghilangkan rasa sakit pada bagian sendi penderita asam urat. Semut Jepang juga dapat meringankan diabetes. Semut Jepang dipercaya bermanfaat sebagai obat diabetes karena mampu memperbaiki kualitas insulin yang dihasilkan oleh tubuh. Di Afrika semut hitam di olah dan dibuat menjadi sebuah obat herbal yang telah dikenal secara turun termurun. Semut hitam dapat dijadikan ramuan herbal yang dapat menambah vitalitas serta tenaga. Semut hitam dapat meningkatkan hormone testosterone yang berfungsi mengatur system reproduksi pria.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa semut memiliki peran dan manfaat yang penting di dunia hanya saja manusia tidak menyadari hal ini karena tidak terlihat secara kasat mata atau tidak tersampaikan secara explisit. Semut dipilih menjadi objek penelitian karena mempunyai arti ekologi penting pada ekosistem alam di dunia. Demikian manfaat diciptakannya semut di dunia. (NDA)