3 Penyebab Terjadinya Perang Salib

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 Maret 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Salah Satu Penyebab Terjadinya Perang Salib adalah. Sumber: Unsplash/Birmingham Museums Trust
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Salah Satu Penyebab Terjadinya Perang Salib adalah. Sumber: Unsplash/Birmingham Museums Trust
ADVERTISEMENT
Perang Salib merupakan peperangan besar antara umat Kristen dengan Islam. Perang ini berlangsung sangat lama, yaitu dari tahun 1095 sampai 1291. Salah satu penyebab terjadinya Perang Salib adalah adalah dari faktor agama.
ADVERTISEMENT
Selain faktor agama, perang ini terjadi juga karena sejumlah faktor lainnya. Perang ini disebut sebagai Perang Salib karena tanda salib yang digunakan oleh militer Eropa saat berperang.

Salah Satu Penyebab Terjadinya Perang Salib adalah Faktor Agama

Ilustrasi untuk Salah Satu Penyebab Terjadinya Perang Salib adalah. Sumber: Unsplash/British Library
Salah satu penyebab terjadinya Perang Salib adalah adalah faktor agama. Mengutip dari buku Para Panglima Perang Islam, Aizid (2015:261), ada tiga faktor umum yang menjadi pemicu terjadinya Perang Salib, yaitu faktor agama, politik, dan sosial ekonomi.

1. Faktor Agama

Faktor agama yang menjadi pemicu pecahnya Perang Salib adalah adanya gerakan ekspansi yang dilakukan oleh Alp Arselan (1063-1072 M), salah satu penguasa Dinasti Saljuk dari Turki terhadap Manzikert pada tahun 1071 M.
Pada pertempuran Manzikert di Armenia, pasukan Seljuk di bawah pimpinan Alp Arselan berhasil menaklukkan tentara Bizantium dan menyandera kaisarnya. Kekalahan tersebut menjadi penyebab dari Perang Salib.
ADVERTISEMENT
Umat Kristen Eropa juga merasa telah kehilangan kebebasan untuk beribadah di Yerusalem. Padahal, saat itu Dinasti Seljuk menerapkan kebijakan yang dianggap dapat menciptakan suasana aman bagi umat Kristiani saat beribadah.
Kebijakan yang dibuat tersebut disalahpahami sehingga sebagian dari umat Kristen berpartisipasi dalam Perang Salib dengan tujuan merebut Yerusalem dari umat Islam.

2. Faktor Politik

Faktor politik berhubungan dengan menaklukkan beberapa wilayah Kristen oleh kaum Muslim. Saat ide tentang Perang Salib muncul, pihak gereja ingin memperluas wilayahnya. Kaisar Alexius Comnenus juga memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali merebut Bizantium.
Kemudian, Kaisar Alexius Comnenus dan Paus Urbanus II melakukan kerja sama untuk mengobarkan semangat Perang Salib agar tujuan politik bisa tercapai.

3. Faktor Sosial

Selain kedua faktor yang telah disebutkan, faktor lain pemicu Perang Salib adalah dari segi sosial. Pada abad pertengahan, di Eropa diterapkan sistem kasta. Hal ini mengakibatkan munculnya kesenjangan sosial di antara masyarakat Eropa.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kasta agama ada di posisi tertinggi, lalu disusul oleh panglima perang dan cendekia. Petani ada di kasta paling rendah. Karena ada sistem kasta ini, ketika Paus menyerukan umat Kristen untuk ikut perang, para petani menganggap perang adalah kesempatan untuk bisa naik status sosialnya.
Selain itu, Paus juga menjanjikan jika kalah dan mati dalam medan perang, maka orang bisa terbebas dari penderitaan dunia serta mendapatkan berkah dari Tuhan.
Jadi, salah satu penyebab terjadinya Perang Salib adalah adalah dari faktor agama. Selain itu, faktor politik dan sosial juga menjadi pemicu perang ini. (KRIS)