Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Perbedaan Saham dan Obligasi dalam Dunia Investasi
24 Mei 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal perbedaan antara saham dan obligasi sangat penting bagi investor pemula dalam dunia investasi. Saham dan obligasi adalah dua instrumen investasi yang berbeda dengan karakteristik dan risiko yang berbeda pula.
ADVERTISEMENT
Dalam membangun portofolio investasi, pemahaman perbedaan antara saham dan obligasi perlu dimiliki. Dengan pemahaman yang jelas tentang perbedaan ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan membangun portofolio yang seimbang sesuai dengan tujuan mereka.
Perbedaan Saham dan Obligasi dalam Dunia Investasi
Sebelum mengetahui perbedaan saham dan obligasi , para calon investor perlu memahami lebih dulu pengertian dari kedua istilah tersebut. Saham merupakan bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Ketika seseorang membeli saham perusahaan, mereka secara efektif memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Sedangkan, pengertian obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Ketika seseorang membeli obligasi, mereka memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi. Selain itu juga akan menerima pembayaran bunga secara berkala serta jumlah pokok yang dikembalikan pada tanggal jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Inilah beberapa perbedaan saham dan obligasi dalam dunia investasi yang perlu dipahami para investor pemula.
1. Hak dan Kepemilikan
Memiliki saham berarti memiliki sebagian kepemilikan dalam perusahaan dan memberikan hak suara dalam keputusan perusahaan. Pemilik saham juga berhak mendapatkan dividen jika perusahaan menghasilkan keuntungan.
Sementara, memiliki obligasi berarti menjadi pemberi pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah yang menerbitkannya. Pemilik obligasi memiliki klaim atas pembayaran bunga dan pembayaran pokok pada tanggal jatuh tempo. Mereka tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan.
2. Potensi Pengembalian dan Risiko
Saham memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Nilai saham dapat berfluktuasi dengan kondisi pasar dan dapat mengalami kerugian jika harga saham turun.
Sedangkan, obligasi cenderung memberikan pengembalian yang lebih stabil dan lebih rendah daripada saham. Pemilik obligasi menerima pembayaran bunga yang tetap secara berkala dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku MANAJEMEN INVESTASI DAN TEORI PORTOFOLIO, Dr. Dayan Hakim N.S., S.E., dkk, Penerbit Andi, 2022, obligasi memiliki risiko kredit, yaitu risiko penerbit tidak dapat membayar kembali pinjaman, tetapi risiko ini cenderung lebih rendah daripada risiko saham.
3. Prioritas Klaim
Pemilik saham memiliki klaim residu, artinya mereka memiliki hak untuk mendapatkan sisa aset perusahaan. Ini bisa dilakukan setelah klaim kreditur dan pemegang obligasi dipenuhi dalam kasus likuidasi perusahaan.
Sebaliknya, pemilik obligasi memiliki klaim lebih tinggi terhadap aset perusahaan daripada pemilik saham dalam kasus likuidasi perusahaan. Obligasi memiliki prioritas pembayaran yang lebih tinggi, dan biasanya dijamin dengan aset perusahaan.
Itu tadi beberapa perbedaan saham dan obligasi dalam dunia investasi sebelum memulai jadi investor . Memahami perbedaan ini membantu investor untuk membuat keputusan yang tepat dan membangun portofolio yang sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko mereka. (DNR)
ADVERTISEMENT