Konten dari Pengguna

3 Peristiwa Penting Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 Juli 2021 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peristiwa Penting Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Peristiwa Penting Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Setelah lebih dari 400 tahun mengalami penjajahan baik oleh bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang, bangsa Indonesia akhirnya berhasil merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam. Hari Kemerdekaan Indonesia itu didahului oleh berbagai peristiwa penting yang mengarah pada hari kemerdekaan tersebut.
ADVERTISEMENT

3 Peristiwa Penting Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Penting Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, Foto: Pixabay
Dikutip dari Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia, Mudjibah Utami, & Hayatun Nufus, (2015:137), inilah 3 peristiwa penting menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia:
1. Jepang Menyerah kepada Sekutu
Dijatuhkannya bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 merupakan tanda kekalahan Jepang kepada Sekutu di Perang Dunia Kedua. Berita kekalahan Jepang itu pun disambut bahagia oleh seluruh rakyat Indonesia yang ingin segera memproklamasikan diri dan segera terbebas dari penjajahan penuh siksaan tersebut.
Pada 12 Agustus 1945, perwakilan Jepang yang bernama Marsekal Terauchi, menemui pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam untuk memberitahukan bahwa Jepang akan segera memberikan bangsa Indonesia kemerdekaan. Kendati demikian, Sutan Syahrir mendesak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena berpikir bahwa hadiah kemerdekaan itu hanyalah merupakan tipu muslihat pihak Jepang.
ADVERTISEMENT
2. Peristiwa Rengasdengklok
Golongan pemuda dan golongan tua dari para pejuang sempat berargumen panas untuk menetapkan tanggal Proklamasi seharusnya dilaksanakan. Golongan muda seperti Chaerul Saleh, Sukarni, Sutan Syahrir, dan Wikana selalu mendesak agar Proklamasi segera dilakukan, karena ingin memperoleh kemerdekaan dari perjuangan sendiri, bukannya karena dihadiahi oleh Jepang yang mungkin saja bertujuan untuk menipu bangsa Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari para pemuda “menculik” Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok demi meyakinkan keduanya agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak terpengaruh oleh tipu muslihat Jepang. Mereka meyakinkan bahwa Jepang sudah benar-benar menyerah kepada Sekutu dan itu merupakan saat yang tepat untuk segera merebut kemerdekaan.
Ahmad Subardjo pun datang untuk menjemput keduanya dan meyakinkan para pemuda bahwa Proklamasi akan dilakukan tanpa tergesa-gesa. Ia juga menyebutkan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada pukul 12.00 tanggal 17 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
3. Perumusan Teks Proklamasi
Kembali dari Rengasdengklok, Soekarno dan rombongan segera melakukan pertemuan di Jakarta untuk membahas persiapan Proklamasi kemerdekaan. Pertemuan itu dilaksanakan di tempat tinggal Laksamana Maeda yang kala itu menjabat sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang.
Di sana Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sukarni, Ahmad Soebardjo, Mbah Diro, dan B.M. Diah melaksanakan rapat untuk merumuskan isi teks Proklamasi. Setelah menyusun dan menyepakatinya bersama, teks Proklamasi lalu ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta yang menjadi wakil dari bangsa Indonesia, karena keduanya memiliki pengaruh yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks Proklamasi. Diawali rapat pada dini hari 17 Agustus 1945, teks proklamasi akhirnya selesai diketik dan ditandatangani pukul 04.00.
ADVERTISEMENT
Tiga peristiwa penting menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia tersebut telah menghantar bangsa yang besar ini menuju kebebasannya dari para penjajah.(BRP)