Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Struktur Kaidah Bahasa Indonesia dalam Menciptakan Pola Bahasa
25 September 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Struktur kaidah bahasa Indonesia adalah penyusunan atau penggabungan berbagai unsur menjadi suatu bahasa yang berpola. Struktur ini menjadi acuan dalam mengatur penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan sesuai.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti kaidah bahasa yang benar, seseorang dapat menciptakan pola bahasa yang sesuai dengan norma. Selain itu, juga dapat menghindari adanya kebingungan atau ketidakjelasan dalam komunikasi.
Mengenal Struktur Kaidah Bahasa Indonesia
Berdasarkan buku Materi Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karakter, Dr. Muhammad Akhir, S. Pd.,M. Pd, 2022, struktur kaidah bahasa Indonesia mencakup berbagai aspek bahasa. Aspek tersebut termasuk tata bahasa (gramatika), ejaan, semantik (makna kata), dan pragmatik (penggunaan bahasa dalam konteks sosial).
Namun, secara umum ada 3 bagian penting dalam struktur tersebut, yaitu:
1. Fonologi
Fonologi adalah sistem suara dalam bahasa Indonesia. Biasa disebut juga sebagai ilmu tentang suara atau bunyi dalam bahasa. Dalam ilmu bahasa, fonologi dibagi menjadi dua komponen, yaitu fonetik dan fonemik.
ADVERTISEMENT
Fonetik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji suara-suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Serta bagaimana produksi suara tersebut terjadi.
Sedangkan, fonemik adalah ilmu bahasa yang mengkaji suara-suara dalam bahasa yang berperan sebagai pembeda makna. Dalam konteks ini, fonem adalah unit bahasa terkecil yang memiliki kemampuan membedakan arti dalam bahasa.
2. Morfologi
Morfologi, yang merupakan bagian dari tata bahasa, mengkaji bentuk-bentuk kata. Sementara itu, morfem adalah unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna, bersifat relatif stabil, dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil yang memiliki makna.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat morfem yang dikenal sebagai satuan nongramatis. Morfem ini belum memiliki makna sendiri dan tidak dapat langsung membentuk kalimat.
ADVERTISEMENT
Untuk membentuk kalimat, satuan nongramatis seperti "me-" dan "-kan" harus digabungkan dengan satuan gramatis lainnya. Jenis morfem seperti ini sering disebut sebagai tambahan, imbuhan, atau afiks.
3. Sintaksis
Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji dengan rinci struktur dan fungsi dalam wacana, kalimat, klausa, serta frase. Frase adalah kelompok kata yang memiliki peran tertentu dalam kalimat, seperti subjek, predikat, pelengkap, objek, dan keterangan.
Frasa dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu frasa endosentrik (seperti atributif, koordinatif, dan apositif) dan frasa eksosentrik. Sementara dari segi kategori katanya, frasa dapat dibagi menjadi empat, yaitu frasa nominal, verbal, ajektival, dan numeralia.
Sedangkan klausa sebagai satuan gramatikal memiliki struktur minimal dengan subjek-predikat dan dapat berkembang menjadi struktur lebih kompleks. Dengan adanya tambahan subjek, predikat, objek, dan keterangan.
ADVERTISEMENT
Klausa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Klausa verbal (termasuk ajektif, intransitif, aktif, pasif, dan resiprokal), klausa nominal, klausa bilangan, dan klausa depan.
Itu tadi penjelasan singkat mengenai struktur kaidah bahasa Indonesia. Secara umum, struktur-struktur tersebut berfungsi untuk membentuk bahasa Indonesia menjadi suatu bahasa yang berpola. (DNR)