Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
3 Upacara Adat Bali yang Sakral
27 Juli 2022 20:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
3 Upacara Adat Bali
Dikutip dari buku Adat Istiadat Masyarakat Bali karya Dewi Mashita, (2017) dijelaskan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki beragam upacara yang menjadi bagian dari tradisi sejak masa lampau. Termasuk masyarakat Bali yang memiliki upacara adat tersendiri yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat Bali.
Beberapa upacara adat Bali merupakan bagian dari upacara pernikahan, upacara kematian, upacara kelahiran, dan upacara keagamaan. Berikut adalah tiga upacara adat Bali yang sangat sakral.
1. Upacara Ngaben
Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali yang dipercaya oleh masyarakat Hindu Bali sebagai ritual untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta.
Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga jenis yaitu Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.
ADVERTISEMENT
Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung. Sementara itu, Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Terakhir, upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.
Karena mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, maka tidak semua penduduk Bali bisa melaksanakan upacara ini untuk keluarga yang meninggal dunia. Namun, pemerintah baik desa adat maupun Pemerintah Provinsi mengadakan upacara ngaben massal yang diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu agar jasad para leluhurnya dapat disucikan atau dibersihkan sesuai dengan ajaran agama Hindu.
2. Upacara Melasti
Upacara Melasti merupakan upacara pensucian baik untuk diri serta benda sakral milik Pura. Dalam kepercayaan agama Hindu sumber air seperti danau, laut maupun mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta.
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini, masyarakat berbondong-bondong menuju laut atau sumber air dengan berpakaian putih serta membawa perlengkapan persembahyangan dan biasanya mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan untuk dibersihkan secara sekala dan niskala.
3. Hari Raya Galungan
Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berarti 'Menang'. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu, tradisi Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya.
Rangkaian hari raya Galungan sudah berlangsung sekitar 25 hari sebelum hari raya Galungan. Setiap 210 hari perhitungan kalender Bali, umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan.
Demikian adalah penjelasan mengenai tiga upacara adat Bali yang disakralkan oleh masyarakat Bali dan sudah ada sejak lama. (WWN)
ADVERTISEMENT