3 Upacara Adat Lampung yang Populer di Masyarakat

Ilustrasi Upacara Adat Lampung. (Foto: analogicus by https://pixabay.com/id/)

Pernahkah kamu berkunjung ke Lampung untuk berlibur? Lampung merupakan ujung selatan Pulau Sumatera yang memiliki pemandangan alam yang begitu cantik. Tidak hanya hamparan pemandangan yang enak dipandang, Lampung juga memiliki berbagai kebudayaan yang menjadi warisan bangsa Indonesia. Sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Lampung juga memiliki upacara adat yang masih dipegang teguh hingga saat ini. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai 3 upacara adat Lampung yang populer di masyarakat. Harapannya kamu dapat lebih mengenal kebudayaan khas Indonesia dan melestarikannya hingga anak cucu kita.

Mengenal Kebudayaan Lampung Lebih Dekat

Ilustrasi Upacara Adat Lampung. (Foto: fietzfotos by https://pixabay.com/id/)

Lampung merupakan satu di antara banyak daerah yang masih memegang teguh kebudayaannya. Masyarakat Lampung masih menjalankan upacara adat yang menjadi identitas diri mereka. Dikutip dari buku Permainan Tradisional Indonesia yang diedit oleh Hamizuri & Tiarma Rita Siregar (1998: 138), berikut adalah 3 upacara adat Lampung yang populer di kalangan masyarakat:

1. Upacara Perkawinan Adat Peminggir (Rebah Diah)

Dalam upacara perkawinan adat, beberapa kegiatan dilakukan yang meliputi: pemotongan kerbau seekor khusus untuk upacara di rumah bujang dan seekor lagi untuk anggota kerabat yang akan menyiapkan hidangan. Adapun upacara perkawinan adat pepadun meliputi bertunangan (hibal batin), pesta adat di rumah mempelai wanita dan tarian tigel-tari perang (gawel), upacara naik tahta, aturan mandi atau turun duwa-pemutihan dosa, serta pengumuman gelar-gelar kerabat.

2. Gawi

Tradisi Gawi atau Begawi merupakan upacara yang dilakukan untuk ritual kehidupan, di antaranya kelahiran anak, menjelang dan saat pernikahan pemberian gelar adat Begawi Cakak Pepadun.

3. Ngambabekha

Ritual unik ini dilakukan pada saat pembukaan hutan untuk digunakan sebagai lahan perkebunan atau perkampungan masyarakat. Warga lokal meyakini bahwa hutan memiliki penunggu. Adapun upacara ini dimaksudkan sebagai jalur perdamaian dengan penunggu hutan agar masing-masing tidak saling mengganggu.

Demikian 3 upacara adat Lampung yang populer di kalangan masyarakat. Tugas kita adalah untuk melestarikan agar tetap terjaga terus-menerus. Semoga bermanfaat! (CHL)