Konten dari Pengguna

4 Dalil Puasa Arafah dan Keutamaannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 Juli 2022 18:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 28 Februari 2023 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dalil Puasa Arafah dan Keutamaannya, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dalil Puasa Arafah dan Keutamaannya, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana dalil puasa Arafah? Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada saat sebelum Idul Adha tiba. Kamu yang ingin melakukan puasa arafah maka pahala dan keutamaan yang akan didapatkan sangatlah banyak.
ADVERTISEMENT
Orang yang menjalankan puasa Arafah itu seperti menjalankan puasa selama setahun penuh. Meskipun ini hanya puasa sunnah, banyak umat Muslim yang menjalankannya.
Melaksanakan puasa Arafah juga ada dalil yang jelas. Ada beberapa dalam Alquran dan hadits yang membahas mengenai puasa arafah.
Dikutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya H. Amirulloh Syarbini (2012: 150), puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada hari ke-9 di bulan Dzulhijjah.
Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam mengingat manfaat dan fadilahnya yang luar biasa bagi siapa saja yang melaksanakannya.

Dalil Puasa Arafah dan Keutamaannya

Ilustrasi Dalil Puasa Arafah dan Keutamaannya, Foto: Unsplash.
Dikutip dari laman nu.or.id, inilah dalil puasa Arafah dan keutamaannya yang perlu diketahui umat Muslim.
ADVERTISEMENT

1. Amalan yang Disukai Allah

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
"'Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).'
Para sahabat bertanya: 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi SAW menjawab: 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.'" (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)
ADVERTISEMENT

2. Menghapus Dosa selama Dua Tahun

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA:
"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari ‘Arafah. Maka Baginda bersabda: 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.'" (HR. Muslim)

3. Jauh dari Siksa Api Neraka

Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللَّهِ إِلاَّبَاعَدَ اللَّهُ بَذَلِكَ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
"Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Mendapat Pahala yang Besar

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu’,
ADVERTISEMENT
dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)

Hukum Puasa Arafah

Ilustrasi ibu dan anak yang bersiap sahur untuk puasa Arafah. Foto: Pexels
Puasa Arafah merupakan salah satu amalan utama di awal bulan Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang seharusnya tidak pernah ditinggalkan oleh setiap Muslim.
Hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi'i dan ulama Syafi'iyah, yaitu disunahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Hukumnya adalah sunnah muakkad, yakni sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Iman Syafi'i, bahwa disunahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl. Berikut keterangan haditsnya:
ADVERTISEMENT
"Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi SAW. Sebagian mereka mengatakan, 'Beliau berpuasa.' Sebagian lainnya mengatakan, 'Beliau tidak berpuasa.'
Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkuk susu kepada beliau. Ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah dalil dan keutamaan puasa Arafah. Orang yang menjalankan puasa Arafah akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Salah satunya, yaitu dapat menghapus dosa yang sudah lalu dan akan datang. Dosa yang dihapus selama dua tahun.
(Umi & SFR)