4 Kandungan Surat Al Fatihah Paling Pokok dalam Alquran

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
24 Februari 2021 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-Quran, sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-Quran, sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surat Al Fatihah menjadi surat pertama yang harus kita hafal sebagai umat muslim karena merupakan pembuka dan kandungan surat Al Fatihah sangat luar biasa. Tak hanya itu, surat ini merupakan salah satu syarat sah sholat, baik sholat sunnah maupun fardhu.
ADVERTISEMENT
Istilah Al-Fatihah disebut sebagai The Greatest Chapter, Bab atau bagian yang hebat/besar. Dalam buku “Al-Fatihah: Model Sistem Kehidupan Muslim” yang ditulis Setiadi Ihsan, mengutip hadits Shahih Bukhari No. 4720 dan menyebutkan The Greatest Chapter ini adalah surat Al-Fatihah, yang dari aspek bahasa memiliki pengertian sebagai 'Awal Quran' (Shihab, Tafsir Al-Misbah, 2005) bisa diartikan sebagai Bab Pembuka Quran.

Kandungan Surat Al Fatihah Paling Pokok

Sebagai surat pembuka dalam Al-Quran, Al Fatihah memiliki beberapa kandungan luar biasa yang harus kita ketahui. Berikut empat kandungan yang ada dalam surat Al Fatihah.
1. Ilmu Sejarah
Di dalam Surat Al Fatihah terkandung kisah-kisah terdahulu yang bisa kita jadikan pelajaran di kehidupan saat ini. Kalimat yang membuktikan adanya sebuah kisah terdahulu yakni dalam lafal “an‘amta ‘alaihim” ([orang-orang] mereka yang Kauberi anugerah).
ADVERTISEMENT
Ilmu sejarah di sini maksudnya adalah ilmu qashash atau cerita-cerita mengenai umat terdahulu. Para nabi dan mereka yang berbahagia, yaitu kelompok yang dijanjikan sebagai penghuni surga tercatat dalam kalimat “an‘amta ‘alaihim”.
Adapun orang-orang kafir dan mereka yang akan celaka, yaitu kelompok yang dijanjikan sebagai penghuni neraka terangkum dalam kalimat “ghairil maghdhūbi ‘alaihim wa lad dhāllīn” atau “bukan mereka yang dimurka dan bukan juga mereka yang tersesat.
2. Ilmu Tahshilil Kamlat (ilmu akhlaq)
Ilmu akhlaq dalam Surah Al Fatihah merupakan sebuah jalan menuju kesempurnaan tentang nilai-nilai luhur. Jalan lurus ini diungkapkan melalui kalimat “iyyaaka nasta‘iin” (hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan). Selanjutnya, norma-norma syariat juga tertuang dalam kalimat “as-shiraathal mustaqiim” (jalan yang lurus).
ADVERTISEMENT
3. Ilmu Ushul (prinsip agama)
Prinsip-prinsip agama yang terkandung dalam Surah Al-Fatihah ini menyangkut tentang keimanan yang meliputi ketuhanan, kenabian dan hari kebangkitan (hari akhir).
4. Ilmu furu' (cabang-cabang agama)
Turunan dari ilmu ushul adalah ilmu furu' atau yang biasa disebut dengan istilah ilmu syariat. Dalam ilmu syariat lebih rinci lagi membahas mengenai praktik-praktik ibadah mulai dari ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah (muamalah).
Materi paling agung dalam syariat adalah ibadah, baik ibadah sosial melalui harta yang kita punya (māliyyah) maupun ibadah individual (badaniyyah). Kedua jenis ibadah ini memiliki turunan berbeda dalam masalah kehidupan, yaitu masalah muamalah dan masalah perkawinan.
Ibadah ini memiliki hukum berupa syarat dan ketentuan sesuai tuntutan perintah dan larangan. Kandungan ilmul furu’ tertuang dalam kalimat “iyyāka na‘budu” atau “hanya kepada-Mu kami menyembah.”(ANG)
ADVERTISEMENT