4 Kerajaan Terbesar di Nusantara yang Pernah Berjaya dalam Sejarah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
5 Juli 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerajaan terbesar di Nusantara. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerajaan terbesar di Nusantara. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Indonesia di masa lampau merupakan wilayah yang dihuni oleh kerajaan-kerajaan. Kerajaan terbesar di Nusantara tercatat dalam benda-benda peninggalan sejarah, seperti prasasti, candi, kitab kuno, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-4, wilayah Nusantara dikuasai oleh kerajaan Hindu dan Buddha yang menyebar ke berbagai pelosok negeri. Perkembangannya terus berlangsung hingga abad ke-15.
Usai kerajaan agama Hindu dan Buddha runtuh, kemudian digantikan oleh kerajaan Islam seiring dengan masuknya kolonial Belanda di Nusantara.
Meskipun sudah runtuh, kerajaan-kerajaan terbesar di Nusantara masih terus diingat dan dipelajari oleh generasi di masa kini sebagai khasanah historis Indonesia. Lantas, apa saja kerajaan di Nusantara yang sangat berjaya di masa lampau?

Kerajaan Terbesar di Nusantara

Ilustrasi peninggalan kerajaan terbesar di nusantara. Foto: Unsplash
Berikut adalah kerajaan terbesar di Nusantara yang pernah berjaya di masa lampau:

1. Kerajaan Majapahit

Mengutip buku Hikayat Majapahit oleh Oktorino (2020), Kerajaan Majapahit berdiri sejak tahun 1293 hingga 1527 dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan upayanya menakhlukkan berbagai wilayah di Jawa, Kalimantan, Sumatra, hingga Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh paling berpengaruh dan terkenal di kerajaan Majapahit adalah Gajah Mada

2. Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya merupakan kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 dan aktif melakukan perdagangan maritim ke berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Kerajaan asal Palembang ini berpengaruh besar di Nusantara karena wilayah kekuasaannya terbentang mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Singapura, Kamboja, Thailand, hingga Vietnam Selatan.

3. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri mulai abad ke-4 di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah dari kerajaan ini berupa Prasasti Yupa.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan terbesar di Nusantara yang selanjutnya adalah Kerajaan Singasari. Kerajaan ini berdiri pertama kali pada tahun 1222.
Raja pertamanya ialah Ken Arok yang berhasil memperluas daerah kekuasaannya hinga ke Pulau Sumatra. Singasari merupakan cikal bakal dari Kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Setelah menyimak penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa Indonesia menjadi tempat berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha sejak abad ke-4. Adapun kerajaan terkuat di Nusantara yang pernah ada yakni kerajaan Majapahit.

Sejarah

Ilustrasi Candi Prambanan sebagai candi bercorak agama Hindu. Foto: Pexels
Berikut adalah sejarah singkat dari beberapa kerajaan terbesar di Nusantara yang pernah berjaya pada masanya.

1. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit terletak di Hutan Tarik, selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 M, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
Raden Wijaya adalah menantu dari Kertanegara (Raja Singasari yang dibunuh oleh Jayakatwang). Atas bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama Majapahit.
Dikutip dari Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD Kelas 4, 5, dan 6 oleh Forum Tentor (2009: 42), Raden Wijaya memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun 1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara.
ADVERTISEMENT
Semasa pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering terjadi pemberontakan. Pada tahun 1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya, yaitu Bhre Kahuripan atau dikenal dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnu.
Pada tahun 1350 M, Bhre Kahuripan turun tahta dan digantikan oleh Hayam Wuruk. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada.

2. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama adalah Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatra Selatan.
Kerajaan Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9.
Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh sebab itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama.
ADVERTISEMENT
Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, serta sebagai pusat perdagangan.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025 M, Sriwijaya diserbu Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman ditawan.
Kemudian, tahun 1275 M, Kerajaan Singasari menyerang Kerajaan Sriwijaya dan tahun 1277 M, Kerajaan Majapahit juga menyerang kerajaan ini.

3. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Raja pertamanya adalah Kudungga, yakni seorang pembesar dari Kerajaan Campa yang datang ke Indonesia).
Sementara raja yang terkenal adalah Mulawarman yang memuja Dewa Syiwa. Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup sejahtera dan makmur.
ADVERTISEMENT
Peninggalan Kerajaan Kutai antara lain berupa tujuh buah yupa, kalung Cina yang terbuat dari emas, satu arca bulus, dua belas arca batu.
Dikutip dari IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna, dkk., (2016: 206), dari salah satu yupa, diketahui bahwa setelah pemerintahan Raja Kudungga, selanjutnya diteruskan oleh Aswawarman.
Adapun pengganti Aswawarman ialah Mulawarman. Kerajaan Kutai mengalami puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.
Kejayaan tersebut terlihat dari kegiatan ekonomi. Dalam salah satu yupa dikatakan bahwa Raja Mulawarman melakukan upacara korban emas yang banyak.
Kemajuan Kerajaan Kutai juga ditandai dengan adanya golongan terdidik. Mereka terdiri atas golongan brahmana dan ksatria yang kemungkinan sudah bepergian ke India atau pusat-pusat penyebaran agama Hindu di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri.
Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Ia pernah mengirimkan tentara ke Melayu dalam usaha memperluas wilayah. Pengiriman tentara ini dikenal dengan istilah Ekspedisi Pamalayu.
Selama masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari mencapai Pahang, Melayu, Kalimantan Barat, Maluku, dan Bali.

Struktur Pemerintahan

Ilustrasi buku-buuku sejarah yang memuat tentang kerajaan masa lampau di Nusantara. Foto: Pexels
Struktur pemerintahan kerajaan di Nusantara umumnya dijalankan oleh seorang raja yang dibantu oleh putra raja, kerabat raja, patih, dan beberapa pejabat pemerintah.
Dirangkum dari Sejarah untuk Kelas XI SMA oleh Nana Supriatna, berikut adalah penjelasan mengenai struktur pemerintahan beberapa kerajaan terbesar di Nusantara.
ADVERTISEMENT

1. Kerajaan Majapahit

Struktur pemerintahan Kerajaan Majapahit bersifat teritorial dan desentralisasi dengan susunan birokrasi yang besar dan terperinci.
Raja-raja yang berkuasa di Majapahit masih keturunan dari raja-raja Singasari. Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit adalah keturunan langsung dari Ken Arok dan Ken Dedes. Neneknya, Mahesa Cempaka, adalah cucu Ken Arok dan Ken Dedes.
Pemerintahan Kerajaan Majapahit bersifat nepotisme atau pengangkatan anggota keluarga dan kerabat kerajaan dalam struktur pemerintahan.
Dewan persidangan kerajaan yang memberi pertimbangan-pertimbangan terhadap tindakan raja juga berasal dari lingkungan keluarga.
Dalam pelaksanaannya, dewan persidangan ini tidak selalu berjalan baik dan mampu menyelesaikan persoalan dan perselisihan keluarga, terbukti dengan sering timbulnya perselisihan antarkeluarga raja.
Raja di daerah yang direstui pemerintah pusat berkewajiban mengumpulkan pajak dari rakyat untuk diserahkan kepada raja sebagai upeti.
ADVERTISEMENT

2. Kerajaan Sriwijaya

Struktur pemerintahan Kerajaan Sriwijaya tertulis dalam prasasti persumpahan telaga batu. Bentuk pemerintahan kerajaan Sriwijaya adalah "Kadatuan" yang artinya kumpulan para datu (kepala suatu wilayah).
Kerajaan Sriwijaya terdiri atas mandala-mandala (provinsi-provinsi) yang mana setiap mandala dikepalai seorang datu.
Tingkatan sosial dan jabatan yang pertama adalah putra datu yang disebut yuwaraja (putra mahkota) atau raja muda. Tingkat kedua putra yang bergelar pratiyuwaraja, tingkat ketiga raja kumara, dan tingkat keempat adalah rajaputra.
Di bawah dari jabatan datu, terdapat jabatan yang berasal dari masyarakat umum, yaitu jabatan sebagai senapati (panglima), nayaka (bendahara), pratiaya, hajipratiaya (tumenggung), dan dandanayaka (hakim).

3. Kerajaan Kutai

Pada awalnya, Kerajaan Kutai mempunyai sistem pemerintahan berupa suku atau kelompok, dengan kepala suku sebagai pemimpin.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Peradaban Nusantara oleh Tri Prasetyono (2020: 23), setelah budaya Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara, Kerajaan Kutai kemudian menerapkan sistem pemerintahan raja sebagai penguasa tertinggi.
Dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di Kutai, diketahui bahwa raja-raja Kutai merupakan orang asli Indonesia yang sudah memeluk agama Hindu.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kediri. Struktur pemerintahannya monarki, dengan raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Kerajaan Singasari penuh dengan perebutan kekuasaan di antara keluarga raja. Raja pertama yang berkuasa adalah Ken Arok setelah berhasil memenangkan pertempuran di Ganter.
Kekuasaan Raja Ken Arok berakhir pada 1227 M, setelah ia dibunuh oleh Anusapati, anak Ken Dedes dari perkawinan dengan Tunggul Ametung.
Pada tahun 1268 M, Kertanegara menjadi Raja Singasari yang membawa perubahan besar dalam tatanan pemerintahan Singasari. Ia berusaha memajukan kerajaan dan memperluas wilayah kekuasaannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa kerajaan kecil di Jawa dan Bali berhasil ditaklukkannya. Ambisinya untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke luar Jawa dilakukan dengan politik cakrawala mandala, yaitu politik penaklukan kerajaan-kerajaan di luar Jawa, seperti Sumatra (Sriwijaya dan Malayu).
(DLA & SFR)