Konten dari Pengguna

4 Keunikan Pakaian Adat Minang yang Memesona

Berita Terkini
Penulis kumparan
27 Februari 2022 20:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 19 April 2023 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pakaian adat Minangkabau. Foto: Kumparan Style
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian adat Minangkabau. Foto: Kumparan Style
ADVERTISEMENT
Minang atau Minangkabau memang selalu istimewa. Selain cita rasa kulinernya sudah mendunia berkat kelezatan rendang yang populer, kebudayaan Minang pun unik dan masih terjaga baik.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Minang dari provinsi Sumatera Barat dikenal sangat menjaga adat dan budayanya. Mulai dari sistem kekerabatan matrilineal hingga pakaian adat Minang masih lestari hingga hari ini.
Pakaian adat wanita Minang dikenal dengan nama Limpapeh Rumah Nan Gadang. Sebagian orang menyebutnya pakaian Bundo Kanduang. Pakaian ini melambangkan kebesaran perempuan suku Minang dalam mengatur rumah tangganya.
Dalam bahasa Minangkabau, Limpapeh artinya tiang tengah pada sebuah bangunan. Limpapeh ini juga menjadi simbol posisi dan peran perempuan di budaya Minang. Perempuan menjadi tiang utama dalam melestarikan nilai-nilai adat Minang.

4 Keunikan Pakaian Adat Minang

Ilustrasi baju adat khas Minang. Foto: Pixabay
Limpapeh Rumah Nan Gadang biasa digunakan dalam acara-acara adat, seperti jamuan pengantin, pengukuhan penghulu, dan lainnya. Saat tidak digunakan, pakaian adat Minang ini disimpan di lemari khusus supaya kondisinya tetap bagus dan terawat.
ADVERTISEMENT
Pakaian adat Minang selalu tampak memesona dalam setiap penampilannya. Bentuk dan aksesoris yang digunakan pun sangat unik. Berikut ini keunikan pakaian adat Minang yang dikutip dari buku Pesona Indonesia karya Anita Chairul Tanjung (2018).

1. Tingkuluak

Kekhasan baju adat Minang ada pada bentuk penutup kepalanya yang menyerupai atap rumah gadang. Kalau diperhatikan lebih cermat lagi, bentuk penutup kepala pakaian adat Minang ini juga seperti bentuk tanduk kerbau.
Penutup kepala berbentuk runcing atau lonjong ini namanya adalah tingkuluak. Untuk pakaian adat Bundo kanduang ini dikenakan oleh wanita Minang yang sudah menikah.

2. Lambak

Lambak adalah sarung atau songket yang digunakan dalam pakaian adat Minang. Dalam perlengkapan pakaian adat Bundo Kanduang, lambak dikenakan dengan cara mengikatkannya di bagian pinggang dengan belahan yang disusun di bagian depan, samping, atau belakang.
ADVERTISEMENT
Posisi belahan menunjukkan asal desa/nigari pengantin. Lambak menggunakan kain balapak dengan sulaman benang emas dan tenunan Pandai Sikat

3. Baju Batabue

Baju batabue berupa baju kurung atau tunik panjang. Baju ini penuh dengan hiasan benang emas yang melambangkan kekayaan alam Minangkabau.
Motif atau corak di baju batabue menggambarkan kesuburan tanah Minang. Ada empat variasi warna pada batabue, yaitu merah, hitam, biru, dan lembayung.

4. Minsle

Hiasan pada bagian leher dan tepi lengan disebut minsle. Pemakaian minsle pada pakaian adat Minang menjadi simbol bahwa perempuan Minang harus taat dan patuh pada hukum adat yang berlaku.
Keunikan pakaian adat Minang menjadi perekat budaya sekaligus pengingat untuk melestarikan kekayaan budaya Minang ke generasi berikutnya. Simbol-simbol yang ada pada pakaian adat Minang merupakan nilai-nilai moral sendi kehidupan masyarakat adat Minang.
ADVERTISEMENT

Sekilas tentang Sumatera Barat

Ilustrasi rumah gadang khas Sumatra Barat. Foto: Pixabay
Provinsi Sumatera Barat didirikan pada tanggal 3 Juli 1958 dengan dasar hukum Undang-Undang No. 61/1958.
Letak provinsi ini di pantai barat Sumatra dan luasnya adalah sekitar 49.333 km² yang meliputi Kepulauan Mentawai, sebagian daratan Pulau Sumatra, dan bagian pantai barat Pulau Sumatra.
Provinsi Sumatra Barat terletak antara 1° LU-3° LS dan 98°-102° BT. Batas wilayahnya adalah sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah selatan dengan Jambi dan Bengkulu, sebelah timur dengan Riau, dan sebelah utara dengan Sumatra Utara.
Sumatra Barat memiliki berbagai kebudayaan yang khas, seperti rumah adat, senjata tradisional, hingga tarian adat. Berikut penjelasannya:

1. Rumah Adat: Rumah Gadang

Rumah Gadang ialah rumah adat khas Minangkabau. Rumah ini merupakan rumah panggung dan berbentuk persegi panjang. Jarak lantai rumah dari tanah sekitar dua meter. Atapnya berbentuk tanduk kerbau yang terbuat dari ijuk.
ADVERTISEMENT

2. Senjata Tradisional: Karih

Karih menyerupai keris atau belati dengan ukiran indah pada bagian gagang dan sarung. Keris ini diletakkan di bagian depan.
Senjata lain yang digunakan ialah tombak, landing (golok), piarit (tombak berujung tiga), pedang panjang, dan sumpitan. Senjata ini digunakan raja-raja Minangkabau untuk menjaga dirinya.

3. Tarian Adat: Tari Piring

Tarian piring merupakan tarian tradisional yang memiliki gerakan menyerupai gerakan para petani saat bercocok tanam dan menuai padi. Tarian ini melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil panen.

Jenis, Fungsi, dan Penjelasan Pakaian Adat Sumatera Barat

Ilustrasi pakaian adat Sumatra Barat. Foto: Flickr
Dikutip dari Adat dan Tradisi Sumatera Barat oleh Sailatus Salwa dan Siti Nur Halizah, (2019: 2-3), berikut penjelasan mengenai jenis dan fungsi pakaian adat Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT

1. Pakaian Pengantin

Sesuai namanya, pakaian pengantin digunakan dalam pernikahan baik oleh pengantin pria dan wanita. Pakaian pengantin dikenal dengan kesan elegan dan mewah.
Pakaian adat untuk pengantin pria memakai celana panjang dengan pakaian bersulam emas pada bagian tangan dan kerah. Bagian pinggang mengenakan ikat pinggang dan bagian kepala memakai penutup yang disebut saluak.
Sementara untuk pakaian pengantin wanita mengenakan baju kurung, penutup dada (tekuk leher), dan kain songket. Baju kurung ini bersulam emas pada bagian lengan dan leher. Pakaian ini juga dilengkapi dengan kalung bersusun, anting, dan gelang di kedua tangan.
Kepala wanita mengenakan suntiang, yakni hiasan kepala yang terdiri atas bunga sarunai, bungo gadang, kembang goyang, dan kote-kote. Hiasan paling atas ditaruh kembang goyang dan kote-kote yang jatuh di sisi kanan dan kiri kepala.
ADVERTISEMENT

2. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang atau Bundo Kanduang

Pakaian Bundo Kanduang atau disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan pakaian adat khas Minangkabau yang umumnya dikenakan oleh perempuan yang telah menikah.
Limpapeh sendiri artinya tiang tengah dari bangunan rumah adat Sumatra Barat, di mana peran limpapeh dalam memperkokoh bangunan rumah gadang adalah analogi dari peran ibu dalam sebuah keluarga.
Jika limpapeh rubuh, maka rumah juga akan rubuh. Begitu juga ibu atau perempuan tidak pandai mengatur rumah tangga, maka keluarganya juga tidak akan bertahan lama.
Bundo Kanduang terdiri dari tingkulak (penutup kepala), baju kurung, kain selempang, kain sarung, serta perhiasan berupa kalung dan anting.
Tingkulak merupakan hiasan kepala perempuan yang berbentuk runcing dan bercabang menyerupai tanduk kerbau. Pemakaian tingkulak digunakan untuk perlambang perempuan sebagai pemilik rumah gadang.
ADVERTISEMENT

3. Pakaian Penghulu

Dalam adat Sumatra Barat, pakaian yang digunakan oleh kaum pria disebut pakaian adat penghulu. Pakaian ini biasa dipakai oleh pemangku adat sebagai pakaian kebesaran yang pemakaiannya telah diatur sesuai dengan tata cara yang digariskan secara turun-temurun.
Pakaian penghulu terdiri dari destar, baju penghulu, sarawa, sesamping, sandang, keris, dan tungkek (tongkat). Pakaian ini melambangkan sosok pemimpin yang terhormat, disegani, dan berwibawa.
(IJ-S & SFR)