Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Nama Rumah Adat Papua dan Keunikannya
7 Maret 2022 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari upacara hingga rumah adat , termasuk nama rumah adat Papua, yang sangat amat unik.
ADVERTISEMENT
4 Nama Rumah Adat Papua
Berdasarkan Ensiklopedia seni & budaya Nusantara, Gendhis Paradisa, (2009:82), setidaknya ada 4 jenis rumah adat yang berdiri di Bumi Cenderawasih, antara lain:
Rumah adat Papua yang paling terkenal ini kerap disebut Onai, yang berarti rumah. Rumah adat ini umumnya dihuni oleh para lelaki dewasa, sehingga sering disebut dengan nama rumah Honai Pilamo.
Tinggi rumah Honai umumnya sekitar 2,5 meter dengan luas ruangan sekitar 5 meter. Rumah ini dibuat dengan ukuran kecil untuk menjaga udara di dalamnya tetap hangat.
Keunikan rumah ini terletak pada atapnya yang berbentuk kerucut menyerupai jamur. Selain itu, Honai hanya memiliki 1 pintu tanpa jendela.
Atapnya terbuat dari jerami, sedangkan dindingnya terbuat dari kayu yang cukup kokoh. Atapnya dibentuk kerucut untuk mengurangi hawa dingin dan menghindari air hujan.
ADVERTISEMENT
Jika Honai dihuni oleh para lelaki, maka Huma dihuni oleb pada ibu, gadis, dan anak laki-laki yang belum dewasa.
Dikenal pula dengan nama Ebei, rumah ini berfungsi sebagai tempat para ibu mengajarkan anak-anak mereka banyak hal tentang kehidupan, termasuk persiapan sebelum menikah.
Di dalam Huma, para wanita juga akan melakukan berbagai kegiatan harian lain, seperti membuat kerajinan tangan.
Nah, rumah adat Papua ini merupakan rumah dari suku pedalaman asli Papua, yakni suku Korowai.
Sesuai namanya, rumah ini terletak di atas dahan pohon dengan ketinggian sekitar 15 - 50 meter, sehingga mampu melindungi para penghuninya dari binatang buas.
Selain untuk menghindari binatang buas, suku Korowai membangun rumah ini juga untuk menghindari gangguan roh jahat yang disebut laleo.
ADVERTISEMENT
Di dalam budaya Korowai, Laleo diyakini sebagai iblis kejam yang berjalan seperti mayat hidup dan berkeliaran pada malam hari.
Rumah Kariwari adalah rumah tradisional Suku Tobati-Enggros yang menempati Teluk Yotefa dan Danau Sentani, Jayapura .
Berbentuk limas segi 8 yang terbuat dari bambi, besi, dan daun sagu hutan, rumah ini biasanya terdiri dari 2 lantai dan 2 ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda.
Jika 3 rumah adat Papua sebelumnya berfungsi sebagai hunian, maka rumah Kariwari berfungsi sebagai tempat edukasi dan ibadah.
Oleh karena itu, suku Tobati-Enggros menganggap Kariwari sebagai tempat yang sakral.
Nah, itu dia 4 jenis rumah adat Papua yang paling terkenal. Jika suatu hari nanti kamu berkesempatan mengunjungi Bumi Cenderawasih, ingatlah untuk mengunjungi keempatnya, yah. (BRP)
ADVERTISEMENT