Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Perbedaan Kritik dan Esai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
5 Januari 2023 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 29 April 2023 15:29 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, karya tulis kritik sastra dan esai merupakan salah satu materi pelajaran di sekolah. Analisis kebahasan kritik sastra dan esai dapat ditinjau dari ejaan yang berlaku, kalimat efektif, serta paragraf yang tersusun dengan baik.
ADVERTISEMENT
Semua hal tersebut perlu diperhatikan agar pandangan kritikus atau penulis kritik sastra dapat dipahami oleh pembaca, termasuk penulis dari karya sastra yang dikritik.
Nah, apa perbedaan kritik dan esai? Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai kedua karya tulis tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Apa saja Unsur Kritik dan Esai?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik sastra adalah pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra, sedangkan esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Setelah kamu mengetahui pengertian dan contoh kritik sastra dan esai, berikut adalah perbedaan kritik dan esai:
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII yang ditulis oleh Imam Taufik, dkk, kekurangan dan kelebihan pasti terdapat dalam penciptaan suatu karya sastra.
Penilaian suatu karya sastra disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti kritik atau esai. Kritik sastra dan esai dapat membangun kesadaran, baik bagi penulis maupun pembaca, perihal pengetahuan, masalah, atau nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan kritik dan esai, semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)