Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
4 Perjuangan Fisik atau Bersenjata dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
13 Mei 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945. Namun, perjuangan bangsa ini belum berakhir karena harus berjuang mempertahankan kemerdekaan. Sebutkan 4 perjuangan fisik atau bersenjata dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia!
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh perjuangan fisik atau bersenjata dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa Pertempuran Surabaya. Pertempuran tersebut terjadi pada 10 November 1945 di bawah komando Bung Tomo.
Sebutkan 4 Perjuangan Fisik atau Bersenjata dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia!
Setiap orang Indonesia tentu sudah mengetahui bahwa negeri ini memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi tersebut merupakan pernyataan resmi bangsa Indonesia bahwa negara ini telah merdeka.
Berita proklamasi pun menyebar ke seluruh penjuru negeri. Kondisi itu membuat bangsa asing ingin kembali menduduki Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia terus melakukan perjuangan, meskipun telah melakukan proklamasi kemerdekaan.
Sebutkan 4 perjuangan fisik atau bersenjata dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia! Berikut empat contoh peristiwa yang menunjukkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya.
ADVERTISEMENT
1. Pertempuran Surabaya
Dikutip dari buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk Kelas IX, Saraswati dan Ida (2008: 19), di Surabaya, kedatangan Sekutu disambut dengan “Insiden Bendera” yang disulut oleh beberapa orang Belanda.
Kala itu, beberapa orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru (bendera kebangsaan Belanda) di puncak Hotel Yamato. Para pemuda Indonesia tentu tidak rela melihat bendera Belanda kembali berkibar di negeri ini.
Para pemuda pun naik ke puncak hotel tersebut dan menyobek kain biru sehingga yang berkibar adalah Sang Merah Putih. Sekutu yang telah diboncengi oleh Belanda pun melakukan penyergapan. Rakyat Surabaya tentu tidak suka dengan tindakan tersebut.
Pertempuran besar pun terjadi pada 10 November 1945. Pertempuran rakyat Surabaya itu berada di bawah komando Bung Tomo, yakni pahlawan yang bertempur sampai titik darah penghabisan.
ADVERTISEMENT
2. Pertempuran Ambarawa
Selain di Surabaya, Pertempuran pun terjadi di Ambarawa. Pertempuran Ambarawa berlangsung sejak 20 November 1945 sampai dengan 15 Desember 1945.
Pertempuran tersebut terjadi antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan Inggris. Peristiwa tersebut terjadi karena kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi oleh NICA di Semarang pada tanggal 20 Agustus 1945.
3. Pertempuran Medan Area
Bukan hanya di Pulau Jawa, Sekutu yang diboncengi oleh NICA juga mendarat di Medan . Pemuda Indonesia kemudian membentuk TKR di Medan.
Mengutip dari buku yang sama, Saraswati dan Ida (2008: 20), perang pecah pada 13 Oktober 1934 sehingga muncul ultimatum yang melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata harus diserahkan.
Rakyat Medan tentu tidak tinggal diam. Rakyat membalas ultimatum tersebut dengan semboyan, “Merdeka atau Mati”.
ADVERTISEMENT
4. Peristiwa Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api juga termasuk perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Peristiwa tersebut menimbulkan dilema bagi rakyat.
Rakyat tidak rela wilayahnya dikuasai oleh musuh, tetapi harus patuh kepada perintah atasan. Kala itu, Bandung Selatan terpaksa harus dibumihanguskan daripada jatuh ke tangan musuh. Bandung Lautan Api terjadi pada 24 Maret 1946.
Jadi, instruksi sebutkan 4 perjuangan fisik atau bersenjata dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia memiliki banyak jawaban. Hal itu dapat terjadi karena faktanya, bangsa Indonesia memang melakukan banyak perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. (AA)