Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Ajaran Alkitab tentang Perkawinan dalam Agama Kristen
20 Mei 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ajaran Alkitab tentang perkawinan merupakan hal yang sangat penting. Karena dapat memberikan panduan moral, etika, dan spiritual bagi pasangan yang ingin menjalani hubungan perkawinan sesuai dengan kehendak Tuhan.
ADVERTISEMENT
Ajaran tentang perkawinan membantu pasangan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Nantinya akan membantu mereka untuk mendapatkan keselamatan rohani dan membangun hubungan yang mendekatkan mereka pada-Nya.
Berbagai Ajaran Alkitab tentang Perkawinan
Perkawinan yang berdasarkan ajaran Alkitab cenderung lebih stabil karena didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang kokoh. Kesetiaan, komitmen, dan kasih sayang yang diajarkan dalam ayat Alkitab membantu membangun fondasi yang kuat untuk keluarga.
Berdasarkan buku Kebahagiaan Pernikahan Kristen, BPK Gunung Mulia, (2002), kasih sayang, pengertian, dan dukungan yang mereka berikan satu sama lain, sebagaimana diajarkan oleh Alkitab, membantu memperkuat ikatan perkawinan.
Berikut adalah beberapa ajaran Alkitab tentang perkawinan yang bisa diterapkan:
1. Kesatuan
ADVERTISEMENT
Dalam Kitab Kejadian 2:24, dikatakan, "Sebab itu seorang akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."
2. Kesetiaan
Alkitab menekankan pentingnya kesetiaan dalam perkawinan. Dalam Kitab Maleakhi 2:16, Tuhan menyatakan bahwa Dia membenci perceraian dan pengkhianatan dalam perkawinan. Kesetiaan adalah pondasi dari ikatan perkawinan yang kuat dan kekal.
3. Komitmen
Perkawinan dalam agama Kristen membutuhkan komitmen yang kuat antara suami dan istri. Dalam Kitab 1 Korintus 7:10-11, Paulus menekankan pentingnya untuk tidak berpisah secara fisik dalam perkawinan, kecuali dalam keadaan tertentu, bahkan jika terjadi perpisahan sementara, suami dan istri harus berusaha untuk bersatu kembali.
4. Kasih Sayang
Alkitab mengajarkan bahwa kasih sayang merupakan bagian integral dari perkawinan yang sehat. Dalam Kitab Efesus 5:25, Paulus memerintahkan suami untuk mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi jemaat, yaitu dengan kasih tanpa syarat dan pengorbanan.
ADVERTISEMENT
5. Peran Masing-masing
Alkitab juga menetapkan peran masing-masing suami dan istri dalam perkawinan. Dalam Kitab Efesus 5:22-33, Paulus menjelaskan bahwa suami adalah kepala rumah tangga yang bertanggung jawab atas keluarga, sementara istri diharapkan untuk menghormati dan tunduk kepada suami.
Ini tidak berarti bahwa suami memiliki dominasi atas istri. Melainkan bahwa hubungan pasangan suami dan istri harus didasarkan pada saling mengasihi, menghormati, dan saling melayani.
Dengan mengikuti berbagai ajaran Alkitab tentang perkawinan, pasangan Kristen diharapkan untuk membangun perkawinan yang kuat. Berlandaskan kasih, kesetiaan, dan komitmen yang mendalam, sehingga mewujudkan kehendak Tuhan dalam institusi perkawinan. (DNR)