Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Fakta Film Pengkhianatan G30S/PKI yang Fenomenal
12 September 2021 8:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa pemberontakan G30S/PKI sempat difilmkan pada tahun 1984 dengan judul Pengkhianatan G30S/PKI . Film karya Arifin C. Noer ini berdurasi 4 jam dan 30 menit dan sangat terkenal pada masanya.
ADVERTISEMENT
Pada era orde baru, Presiden Soeharto mewajibkan seluruh Warga Negara Indonesia untuk menonton film ini setiap tanggal 30 September.
5 Fakta tentang Film Pengkhianatan G30S/PKI
Dikutip dari buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum, Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H., (2021:183), peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September oleh PKI yang dilaksanakan di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta ini menelan amat banyak korban jiwa, yaitu sekitar sekitar 450.000-500.000 jiwa.
Saking fenomenalnya, peristiwa ini diangkat ke layar lebar oleh Arifin C. Noer pada tahun 1984. Berikut deretan fakta tentang film Pengkhianatan G30S/PKI:
Saat megaproyek film Pengkhianatan G30S/PKI digagas, 2 sineas Indonesia, yakni Teguh Karya dan Arifin C. Noer menjadi kandidat kuat, hingga akhirnya Arifin C. Noer yang terpilih untuk menyutradarai film tersebut. Setelah itu, proses syuting film ini memakan waktu yang cukup lama, yakni 1,5 tahun.
ADVERTISEMENT
Adegan yang paling membuat bulu kuduk merinding adalah ketika D. I. Panjaitan dibunuh di rumahnya oleh PKI dan dibawa ke lubang buaya. Beliau sempat berdoa sebelum akhirnya ditembak di halaman rumahnya dan menyisakan ceceran darahnya.
Setelah beliau dibawa pergi oleh PKI, sang putri berteriak histeris sambil membasuh wajahnya dengan darah sang ayah yang tersisa.
Hampir setiap orang yang pernah menonton film Pengkhianatan G30S/PKI ini mengakui bahwa film ini memiliki aura yang sangat mencekam, sehingga menyisakan kesan yang mendalam di benak mereka.
Selain karena mengangkat peristiwa bersejarah yang dekat dengan masyarakat Indonesia, Jajang C. Noer menyatakan bahwa musik di dalam film ini juga memiliki peran yang penting.
ADVERTISEMENT
Beliau mengatakan bahwa suasana syuting tidak mencekam. Jadi, film ini terasa mencekam akibat tata musik yang luar biasa dari Embie C. Noer, hingga mampu menghanyutkan emosi penonton.
Syuting adegan penculikan para perwira TNI AD dilangsungkan setiap malam Jumat, yang tidak jauh berbeda dengan kejadian sebenarnya (Jumat, 1 Oktober 1965 dini hari). Menurut Jajang C. Noer, hal ini terjadi tanpa disengaja.
Film yang meraih 7 nominasi Piala Citra FFI 1984 ini berhasil memenangkan kategori Skenario Asli Terbaik. Biaya produksi film ini juga terbilang fantastis pada masanya, yaitu sebesar Rp800 juta.
Pada September 1998, Dirjen RTF Deppen Ishadi SK menyatakan bahwa film Pengkhianatan G30S/PKI ini berhenti ditayangkan karena dianggap sudah terlalu sering diputar dan sudah kabur.(BRP)
ADVERTISEMENT