Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Menarik tentang Halloween dan Bentuk Perayaannya
20 Oktober 2021 8:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Trick or treat!" Ucapan itulah yang akan kerap kamu dengar saat membuka pintu yang diketuk pada 31 Oktober di negara yang merayakan Halloween. Halloween adalah perayaan orang kudus di dalam Kekristenan Barat sekaligus perayaan terkait hal mistis yang diambil dari tradisi Irlandia dan kaum Kelt.
ADVERTISEMENT
Halloween adalah Perayaan yang Menyenangkan
Selain meminta permen dengan ucapan trick or treat favorit anak-anak, Halloween ternyata juga dirayakan dengan lomba makan apel yang diambil dari tradisi Romawi Kuno. Lomba ini diadakan untuk memperingati hari raya dewi kesuburan dan buah, Pomona, yang disimbolkan dengan memakan apel.
Dikutip dari buku The Halloween Truth Spell: Cozy Mystery, Morgana Best, (2020:34), pada abad ke-18, terjadi imigrasi besar-besaran rakyat Irlandia ke Amerika Serikat. Hal itu menggeser makna makan apel tadi. Bukan lagi untuk menghormati Dewi Pomona, makan apel dijadikan ajang pencarian jodoh. Jika kamu berhasil menggigit apel dengan nama orang yang kamu suka di dalam sekali gigit, berarti ia jodohmu.
5 Fakta Menarik Seputar Halloween
Meskipun Indonesia tidak merayakan Halloween, tetapi kita perlu mengetahui sejumlah fakta menarik seputar Halloween sebagai hiburan saja, antara lain:
ADVERTISEMENT
Halloween sebenarnya merupakan penggabungan perayaan beberapa entitas, yakni:
Kisah mistis Stingy Jack di Irlandia dan imigrasi mereka ke Amerika Serikat menjadi cikal bakal labu Jack O'Lantern yang menjadi simbol Halloween hingga saat ini.
Kalender Gael yang mereka pakai menjatuhkan tahun baru pada 1 November. Pada 31 Oktober-nya, kaum Kelt merayakan perayaan Samhain, yang berarti 'akhir musim panas' sebagai tanda akhir dari kehangatan musim panen dan awal dari dinginnya musim salju yang dianggap sebagai musim kematian.
Hal itulah yang memberikan Halloween perpaduan warna oranye yang melambangkan musim panen dan warna hitam yang melambangkan kematian.
Sekitar awal abad ke-7, Paus Bonifasius IV mengumumkan 13 Mei sebagai Hari Raya Martir & Orang Suci. Kemudian pada pertengahan abad ke-9, Paus Gregorius IV memindahkan hari raya itu ke tanggal 1 November, bertepatan dengan Samhain. Dengan begitu, 31 Oktober dikenal sebagai All Hallows' Eve alias Malam Orang Kudus. Ketiga hari raya itu kemudian disebut Allhallowtide atau All Hallows' Eve.
ADVERTISEMENT
Pada akhir abad ke-12, perayaan Allhallowtide menjadi ritual keagamaan di benua Eropa. Lalu pada abad ke-16, All Hallows' Eve lebih dikenal dengan nama Hallows E'en. Nama itu lalu disingkat pada abad ke-18 menjadi Halloween yang kita kenal sekarang.
Sejak abad ke-19, makna Halloween telah bergeser dari mistis dan keagamaan menjadi tradisi kebersamaan bersama keluarga dan orang-orang tersayang. Sempat menimbulkan kekerasan, sekitar tahun 1950-an, Amerika Serikat berhasil membasmi berbagai hal mistis dan kerusuhan akibat Halloween. Sejak itulah, Halloween dirayakan baik di sekolah maupun rumah dengan aman.
Kucing hitam, kelelawar, dan burung hantu menjadi hiasan hewan paling populer untuk dekorasi Halloween.
Kucing hitam dianggap sebagai pembawa kematian sejak masa Wabah Hitam pada abad ke-14, yang mengurangi populasi kucing di Eropa dengan drastis.
ADVERTISEMENT
Kelelawar seperti yang kita ketahui selalu identik dengan vampir, sehingga otomatis masuk ke daftar dekorasi Halloween. Mitologi Kelt bahkan meyakini bahwa masuk-keluarnya kelelawar ke dan dari sarang menjadi tanda tibanya jam penyihir.
Pada abad ke-13, soul cake sangat populer pada perayaan Halloween di Eropa . Mereka yang diberikan soul cake, akan mendoakan jiwa si pemberi agar selalu diisi oleb kebahagiaan dan selamat dunia akhirat.
Di Indonesia sendiri, Halloween awalnya dianggap banyak orang sebagai perayaan kepada setan alias pemujaan setan. Namun, seiring perkembangan zaman, kini mulai banyak tempat hiburan di Indonesia yang mengadakan Halloween Party setiap tanggal 31 Oktober.
Jadi, di berbagai negara yang merayakannya (kebanyakan di Eropa dan Amerika Serikat), Halloween adalah perayaan yang identik dengan tindakan berbagi dengan sesama dan berkumpul dengan orang-orang tersayang. (BRP)
ADVERTISEMENT