Konten dari Pengguna

5 Jenis Alat Musik Tradisional Jawa Timur dan Cara Memainkannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Juli 2021 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 16 Februari 2023 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
alat musik tradisional Jawa Timur
zoom-in-whitePerbesar
alat musik tradisional Jawa Timur
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman kesenian dan alat musik tradisional yang khas adalah Provinsi Jawa Timur. Alat musik tradisional Jawa Timur saat ini memang sudah jarang bisa dijumpai di acara-acara daerah maupun nasional.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini bukan berarti bahwa alat musik tradisional Jawa Timur tersebut sudah sepi peminat atau bahkan punah. Menurut buku Mengenal Alat Musik Tradisional Nusantara, Asrul Basri, 2001, masih ada banyak komunitas seni yang melestarikan alat-alat musik ini. Sebagai salah satu bentuk apresiasi, mari kita sama-sama mengenal beberapa jenis alat musik tradisional Jawa Timur tersebut!

5 Jenis Alat Musik Tradisional Jawa Timur dan Cara Memainkannya

Ilustrasi kempul. Foto: aditya_frzhm/Shutterstock

1. Kempul

Kempul adalah salah satu alat musik dari keluarga gamelan Jawa. Alat musik ini identik dengan gong, tapi bentuknya lebih kecil, sehingga bisa dibilang kempul adalah anak dari gong. Kempul sering digantung menjadi satu set dengan gong, karena itulah sudah pasti cara memainkan Kempul adalah dengan cara dipukul.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat Jawa Timur, kempul merupakan bagian dari kesenian Jaranan Sentherewe, yaitu sebuah kesenian rakyat yang sudah dikenal sejak abad ke-13.
Kesenian tersebut juga secara visual terpahat pada relief Candi Penataran di Blitar. Perangkat kesenian ini terdiri dari: 2 buah jaranan, 1 buah jejaplok, diiringi dengan 1 buah kendang, 2 sarone, dan 1 kempul.

2. Kenong

Ilustrasi kenong. Foto: Rivan Awal Lingga/Antara Foto
Sama seperti Kempul, Kenong juga merupakan salah satu instrumen gamelan Jawa. Dalam satuan gamelan, kenong termasuk dalam golongan ‘pencon’, bersama gong, bonang, dan kethuk. Di antara instrumen dalam golongan pencon, kenong-lah yang paling gemuk dibandingkan dengan kempul dan gong.
Kenong dimainkan dengan cara dipukul, biasanya kenong disusun pada ‘pangkon’ yang berupa kayu keras yang dialasi dengan tali. Sehingga saat dipukul kenong tidak bergoyang ke samping, namun dapat bergoyang ke atas-bawah.
ADVERTISEMENT
Ada dua variasi ukuran Kenong yang berbeda. Ukuran yang kecil menghasilkan nada yang lebih tinggi, sementara ukuran yang lebih besar menghasilkan nada yang lebih rendah.

3. Saronen

Ilustrasi saronen. Foto: Hatmidi/Shutterstock
Saronen adalah alat musik tradisional khas dari Madura. Cara memainkannya dengan ditiup. Bentuknya mirip dengan terompet, tapi ada perbedaan pada peniup yang dibuat seperti kumis-kumisan.
Setiap alat musik saronen dibuat dengan bentuk berbeda-beda sesuai dengan kreatifitas pembuat saronen. Seringnya, alat musik saronen dimainkan pada saat acara adat, seperti arakan pengantin, atau sebagai pengiring lomba karapan sapi.

4. Othek

Othek merupakan sebuah alat musik khas Banyuwangi yang terbuat dari lesung padi. Alat musik yang begitu unik ini sebetulnya bermula dari kebiasaan sehari-hari warga Desa Kemiren, Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Saat kaum perempuan tengah meumbuk padi di lesung, mereka biasanya memainkan tabuhan lesung padi hingga menghasilkan alunan suara yang merdu dan menjadi hiburan tersendiri.

5. Terompet Reog

Sesuai namanya, terompet yang dikenal berasal dari Ponorogo ini digunakan sebagai pengiring dalam Kesenian Reog di Jawa Timur. Reog Ponorogo adalah sebuah orkes tradisional yang biasanya dimainkan oleh sekelompok orang yang terdiri dari 20 sampai 30 anggota. Reog dikenal sebagai kesenian tradisional asal Ponorogo yang masih kental dengan nuansa mistik dan ilmu-ilmu kebatinan.
Demikian ulasan mengenai 5 jenis alat musik tradisional Jawa Timur beserta cara memainkannya yang bisa menambah wawasan kamu tentang kekayaan budaya Indonesia. (DNR)
ADVERTISEMENT