5 Kriteria Warna yang Digunakan pada Reklame agar Menarik

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
27 Januari 2024 21:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Marcus Herzberg
zoom-in-whitePerbesar
Kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Marcus Herzberg
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah hal penting untuk diperhatikan. Penggunaan warna dalam dunia reklame tidak hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga merupakan strategi penting dalam menarik perhatian dan meningkatkan daya tarik iklan.
ADVERTISEMENT
Pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan dampak visual yang kuat, mengkomunikasikan pesan dengan efektif, dan mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami kriteria warna yang dapat memastikan keberhasilan iklan.

Apa Kriteria Warna yang Digunakan pada Reklame agar Lebih Menarik?

Kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Negative Space
Warna yang baik pada papan reklame dapat membuat orang-orang tertarik. Oleh karena itu, kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah hal yang penting. Salah satu reklame yang menarik perhatian yaitu menggunakan warna yang mencolok.
Mengutip dari buku Model Implementasi Kebijakan Penataan Reklame, Dr. Hernimawati, M.Si., (2018), keberadaan reklame yang beraneka warna yang mencolok akan menarik jika dilihat pada jarak tertentu.
Selain warna yang mencolok, ada beberapa kriteria lainnya yng bagus untuk digunakan agar audiens tertarik. Berikut penjelasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT

1. Warna yang Mencolok

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, warna-warna yang mencolok dan ontras dengan latar belakang sekitar akan membuat iklan lebih mudah diperhatikan.
Warna cerah seperti merah, kuning, dan biru seringkali menjadi pilihan yang efektif untuk menciptakan kesan yang tegas dan memikat.

2. Sesuaikan dengan Target Audiens

Selanjutnya, sesuaikan warna dengan karakteristik target audiens. Setiap kelompok memiliki preferensi warna yang berbeda.
Produk atau layanan yang ditujukan untuk anak-anak dapat menggunakan warna-warna cerah dan ceria, sementara iklan produk profesional lebih baik disajikan dengan warna yang lebih kalem dan formal.

3. Harus Sesuai dengan Pesan

Pemilihan warna juga dapat digunakan untuk memperkuat pesan iklan. Sebagai contoh, warna hijau sering dihubungkan dengan kesehatan dan alam, sehingga dapat digunakan untuk produk yang berkaitan dengan tema tersebut.
Warna emas, di sisi lain, dapat memberikan sentuhan kemewahan dan prestise pada suatu merek atau produk.
ADVERTISEMENT

4. Mudah untuk Dibaca

Kriteria keempat adalah memudahkan iklan dibaca. Kontras yang mencukupi antara warna teks dan latar belakang sangat penting untuk memastikan pesan iklan dapat dipahami dengan jelas.
Hindari penggunaan terlalu banyak warna dalam satu iklan agar informasi utama dapat mencuat dengan jelas.

5. Konsisten dengan Merek

Terakhir, konsistensi dengan identitas merek menjadi kriteria penting dalam penggunaan warna pada reklame.
Warna yang dipilih harus sesuai dengan identitas merek perusahaan, membantu membangun pengenalan merek yang kuat dan meningkatkan kredibilitas di mata konsumen.
Kriteria warna yang digunakan pada reklame adalah hal penting untuk diterapkan agar masyarakat menjadi tertarik. Dengan memahami dan menerapkan kriteria ini, perancang iklan dapat mengoptimalkan potensi warna sebagai alat komunikasi dalam pemasaran. (RIZ)
ADVERTISEMENT