5 Nabi dan Rasul Ulul Azmi Beserta Mukjizatnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
3 Maret 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Kisah Nabi, sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Kisah Nabi, sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan dakwa para nabi, gelar Ulul Azmi didapat dengan cara yang tidak mudah. Berbagai rintangan dan tantangan harus dihadapi. Di muka bumi ini hanya 5 orang jumlahnya, yang medapat gelar tersebut. Kelima orang itu keseluruhannya berjenis kelamin pria dan memiliki status sebagai nabi juga rasul. Perlu diketahui bahwa tidak semua nabi mampu meraih gelar Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
Menurut Mashyuddin dalam buku I’rab A-Quran wa Bayanuhu (1995:23) mendefinisikan Ulul Azmi adalah orang-orang yang memikul beban dan sabar atas apa yang mereka alami dari siksaan kaumnya yang menentang akan hidayah yang mereka sampaikan.

5 Nabi dan Rasul Ulul Azmi Beserta Mukjizatnya

Definisi di atas mengenai gelar Ulul Azmi bisa disimpulkan sebagai gelar yang didapat karena keteguhan dan ketabahan hati oleh orang – orang pilihan yang menyandangnya. Walaupun mendapatkan kedzoliman dari umat yang menentang atau melawan jalan dakwah mereka.
Sedangkan menurut Muhammad bin Alaudin dalam buku Syarah Thawiyah 91997;424) jumhur (mayoritas) ulama berpendapat mengenai nabi dan rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi hanya lima orang. Imam Al-Thabarasi menjelaskan di dalam sebuah tafsirnya mengenai Ulul Azmi, beliau memaparkan bahwa maksud dari kata Ulul Azmi adalah para rasul yang datang dengan membawa syariat tersendiri yang mengganti syariat rasul terdahulu. Mereka adalah Nuh As, Ibrahim As, Musa As, Isa As dan Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dari pernyataan tersebut, semakin menguatkan jika jumlah yang mendapatkan gelar Ulul Azmi memiliki jumlah 5 orang, yakni Nuh As, Ibrahim As, Musa As, Isa As dan Muhammad SAW. Lima orang tersebut telah melalui cobaan yang panjang, berupa siksaan dari kaum yang tidak menyukai bahkan cenderung membenci ajakan atau seruan agar menyembah Allah SWT.
Meskipun memeroleh perilaku yang tidak terpuji dari kaumnya, mereka semua (kelima orang tersebut) tidak menyerah demi berdakwah. Bahkan tingkat keimanan mereka samakin menebal. Hal ini dibuktikan dengan keteguhan hati, ketabahan, tawakal, sabar yang tidak memiliki batas dan rasa ikhlas. Dari mereka kita mampu meneladani berbagai sikap terpuji untuk kita praktikkan di dalam kehidupan sehari – hari.(KPS)