5 Nabi yang Menerima Suhuf dari Allah SWT dalam Islam

Ilustrasi nabi yang menerima suhuf dari Allah SWT. Foto: Unsplash/Sergiu Vălenaș

Dalam agama Islam, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya dalam bentuk dua macam, salah satunya adalah suhuf. Suhuf sendiri diturunkan kepada beberapa nabi. Siapakah saja nabi-nabi yang mendapatkan suhuf dari Allah SWT?

Baca Juga: Pengertian Suhuf dalam Islam serta Perbedaannya dengan Kitab

5 Nabi yang Menerima Suhuf dari Allah SWT dalam Islam

Ilustrasi 5 nabi yang mendapatkan suhuf dari Allah SWT dalam agama Islam. Foto: Unsplash/Pierre Bamin

Kata suhuf (الصُّحُف) secara bahasa adalah bentuk jamak dari kata shahifah (الصحيفة), yang artinya lembaran yang bisa digunakan untuk media tulis menulis. Orang Arab terkadang menyebut koran dengan shahifah, karena bentuknya lembaran-lembaran. Sementara para ulama tafsir memahami suhuf yang diturunkan kepada para nabi sebagai kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi.

Sedangkan menurut M. Syukri Azwar Lubis Materi Pendidikan Agama Islam (2019: 192), suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan wahyu Allah SWT yang diberikan kepada nabi-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. Sehingga, jika bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih sedikit.

Terdapat lima nabi yang menerima suhuf dari Allah SWT, yakni:

Terdapat perbedaan pendapat, karena ada yang menyebut hanya 100 suhuf, tanpa memasukkan nabi Musa, karena nabi Musa telah memiliki kitab Taurat. Ada juga yang menyebut 100 suhuf, dengan menghilangkan nabi Adam dan nabi Musa, sementara nabi Ibrahim mendapat 20 suhuf. Serta ada Iagi yang berpendapat bahwa nabi Adam dan nabi Ibrahim masing-masing diturunkan 5 suhuf.

Isi Suhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa

Meskipun terdapat 5 nabi yang mendapatkan suhuf dari Allah SWT, namun terdapat dua nama yang secara khusus dikisahkan dalam Al-Quran. Keduanya adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.

Isi suhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-A’la,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى . بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى . إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى

Artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. al-A’la: 14-19)

Allah menyebutkan keberuntungan bagi orang yang membersihkan diri dengan segala sifatnya dan celaan bagi orang yang mengedepankan dunia, padahal akhirat lebih mulia dan abadi. Kemudian Allah tegaskan, bahwa itu semua ada dalam suhuf dulu, yaitu suhufnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.

Selain itu, Allah SWT bersabda,

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى . وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى . أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى . وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى . وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى . ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى

Artinya, “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. an-Najm: 36-41)

Demikian penjelasan singkat tentang 5 nabi yang menerima suhuf dari Allah SWT. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda.(MZM)