Konten dari Pengguna

5 Salam Agama Buddha yang Jarang Diketahui

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 November 2021 8:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salam Agama Buddha, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Salam Agama Buddha, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Apakah salam agama Buddha yang kamu ketahui? Mungkin kamu akan menjawabnya dengan Namo Buddhāya. Padahal selain itu, masih banyak salam agama Buddha penting yang lainnya dengan makna masing-masing, lho.
ADVERTISEMENT

5 Salam Agama Buddha

m Agama Buddha, Foto: Pixabay
Melansir buku Sejarah Agama Buddha di Myanmar, Yuri Galbinst, (2013:44), inilah 5 salam yang bisa diucapkan oleh dan kepada umat Buddha:
Salam agama Buddha yang ditujukan kepada sesama umat Buddha adalah Buddhānubhāvena sotthi hotu atau bisa disingkat menjadi Sotthi Hotu saja.
Salam ini berarti: dengan kekuatan nilai-nilai luhur Buddha, semoga kesejahteraan ada pada Anda sekalian.
Dari segi etimologi, kata sotthi berasal dari partikel kata su yang berarti baik dan kata danatthi yang berarti keberadaan. Jadi, kata sotthi berarti keadaan yang baik.
Salam ini ditujukan kepada masyarakat umum, sementara jika ditujukan kepada orang yang dituakan, maka salam yang digunakan adalah namaste, yang berarti penghormatan (saya/kami) kepada Anda.
ADVERTISEMENT
Salam ini setara dengan frase Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa, Namo Ratanattayaya, Namatthu Buddhasa, dan lain-lain, yang biasa digunakan di dalam pidato untuk menyatakan kesungguhan penuh.
Jika ada kerabat Buddha yang sedang berdukacita, maka salam inilah yang akan digunakan. Contoh kalimat:
Turut ber-samvegacitta atas meninggalnya Ibu/Bapak/Saudari/Saudara ... , ibunda/ayahanda/putri/putra/adik/kakak dari …. Sugatim vā saggam lokam uttarim vā upapajjatu.
Kalimat Sugatim vā saggam lokam uttarim vā upapajjatu berarti: semoga mendiang terlahir di alam surga yang menyenangkan. Apabila yang meninggal lebih dari 1 orang, maka kata upapajjatu diubah menjadi upapajjantu.
Meskipun tampak serupa, tetapi penggunaan salam anumodana sedikit berbeda dengan kata terima kasih.
Salam ini berarti sikap turut bersukacita atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, bukan seperti kata terima kasih yang bertujuan untuk menyatakan kesenangan atas barang atau jasa pemberian orang lain kepada kita.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, jika kamu mendengar cerita temanmu bahwa ia baru saja menyumbangkan sejumlah uang kepada sebuah panti asuhan, maka itu adalah saat yang tepat untuk mengucapkan anumodana.
Untuk mengungkapkan rasa bahagia atas kesuksesan yang berhasil dicapai, salam inilah yang diucapkan. Abhiṭhuti Ratanattayagunesu Ca Me Katakusalesu berarti: saya bergembira ria atas nilai-nilai luhur Tiratana dan kebajikan-kebajikan yang telah saya lakukan. Salam ini juga bisa disingkat menjadi abhiṭhuti.
Sekarang kamu sudah tahu salam agama Buddha apa saja yang tepat untuk diucapkan pada berbagai kesempatan, bukan? (BRP)