Konten dari Pengguna

5 Upacara Adat Jawa Timur yang Masih Dilestarikan

Berita Terkini
Penulis kumparan
27 Juli 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi upacara adat Jawa Timur, sumber foto: (Hanandito) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi upacara adat Jawa Timur, sumber foto: (Hanandito) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang masih memegang teguh adat dan tradisi peninggalan nenek moyang, salah satunya berupa upacara adat. Upacara adat Jawa Timur cukup beragam, namun umumnya berhubungan dengan pertanian maupun sumber mata air. Umumnya, upacara adat digelar sebagai bentuk rasa syukur Tuhan maupun kepada para leluhur. Tidak jarang, ritual ini dilakukan dengan menggunakan sesaji sekaligus doa. Lalu, apa saja bentuk upacara adat tersebut? Mari simak pemaparannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Upacara Adat Jawa Timur

Berikut adalah beberapa upacara adat yang dilakukan di berbagai daerah di Jawa Timur:

1. Larung Sesaji Gunung Kelud

Mengutip buku Kearifan Lokal Masyarakat Tradisional Gunung Kelud oleh Herminingrum (2021), Larung Sesaji adalah upacara tolak bala Jala Sutro yang dilakukan setiap tahun di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Umumnya, Larung Sesaji Gunung Kelud diselenggarakan pada bulan Sura.
Tujuannya yaitu sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus memohon perlindungan kepada Tuhan dari segala bala atau musibah.

2. Upacara Ngurit

Ilustrasi upacara adat Jawa Timur, sumber foto: (Angga Indratama) by unsplash.com
Upacara adat Jawa Timur Ngurit merupakan upacara yang berhubungan dengan pertanian. Upacara ini bertujuan untuk memohon perlindungan sekaligus ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Adapun ritual ini dilakukan dengan mengadakan selamatan saat menabur benih. Upacara adat ini dilakukan oleh masyarakat di Ponorogo, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT

3. Upacara Kebo-keboan

Upacara Kebo-keboan merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Suku Osing, Banyuwangi, Jawa Timur.
Upacara ini diimplementasikan dengan cara merias diri menyerupai kerbau. Upacara Kebo-keboan dilakukan sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang didapatkan.

4. Upacara Kasada Bromo

Upacara Kasada Bromo adalah ritual yang diselenggarakan oleh Suku Tengger, Bromo, Jawa Timur. Upacara Kasada Bromo dilakukan setiap setahun sekali, tepatnya saat bulan purnama ke-10 menurut kalender Jawa.

5. Upacara Keduk Beji

Keduk Beji merupakan upacara yang diadakan oleh masyarakat Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk peringatan akan hilangnya Raden Ludrojoyo pada saat Tapa Kungkum di Sendang Tawun. Upacara ini umumnya digelar setiap Selasa Kliwon menjelang bulan Suro.
Upacara adat yang disebutkan di atas adalah bagian dari budaya Jawa Timur yang hingga kini masih terus dilestarikan. Dengan begitu, diharapkan upacara yang diwariskan oleh nenek moyang tidak akan hilang. (DLA)
ADVERTISEMENT