Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
6 Dampak Negatif Adanya Kegiatan Ekspor Impor Bagi Indonesia
10 April 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Adanya ekspor dan impor saat ini sudah tidak bisa dihindarkan. Kegiatan ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatif adanya kegiatan ekspor impor bagi Indonesia adalah penurunan nilai mata uang di pasar internasional dan kelangkaan barang.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki dampak negatif, tetapi kegiatan ekspor dan impor memiliki peranan yang cukup penting dalam perdagangan internasional.
Dampak Negatif Adanya Kegiatan Ekspor Impor
Dikutip dari buku IPS Terpadu karya Y. Sri Pujiastuti dkk (2007: 130), impor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk memasukkan barang dari luar negeri untuk diperdagangkan atau diperjual-belikan di dalam negeri.
Sedangkan ekspor adalah negara yang menjual barang dan jasa ke negara lain. Kegiatan ekspor dan impor ini memiliki dampak negatif. Dampak negatif adanya kegiatan ekspor impor bagi Indonesia adalah penurunan nilai mata uang di pasar internasional dan kelangkaan barang.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai dampak negatif adanya kegiatan ekspor dan impor.
1. Penurunan Nilai Mata Uang di Pasar Internasional
Jika impor jauh lebih besar dibanding ekspor, maka permintaan terhadap mata uang asing seperti dolar AS, meningkat karena harus membayar barang dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing, yang pada akhirnya berdampak pada inflasi dan kenaikan harga barang impor di dalam negeri.
2. Kelangkaan Barang di Dalam Negeri
Dalam beberapa kasus, komoditas yang seharusnya dipenuhi untuk kebutuhan dalam negeri justru diekspor dalam jumlah besar karena harga jual di luar negeri lebih tinggi.
Akibatnya, terjadi kelangkaan barang di pasar domestik, seperti beras, minyak goreng, atau bahan baku industri, yang bisa merugikan masyarakat dan pelaku usaha lokal.
3. Ketergantungan pada Produk Asing
Terlalu banyak impor dapat menyebabkan ketergantungan terhadap barang dan jasa dari luar negeri, sehingga industri dalam negeri sulit berkembang.
4. Menurunnya Daya Saing Produk Lokal
Produk impor yang lebih murah atau berkualitas tinggi bisa membuat konsumen lebih memilih barang dari luar, yang akhirnya menghambat pertumbuhan produk lokal.
ADVERTISEMENT
5. Fluktuasi Ekonomi Global
Ketergantungan pada pasar ekspor membuat Indonesia rentan terhadap gejolak ekonomi global, seperti krisis ekonomi di negara mitra dagang.
6. Masuknya Produk Ilegal atau Tidak Berkualitas
Kegiatan impor juga berisiko membuka peluang bagi masuknya barang-barang ilegal atau yang tidak sesuai standar, yang bisa membahayakan konsumen dan merugikan industri lokal.
Dampak negatif adanya kegiatan ekspor impor bagi Indonesia adalah penurunan nilai mata uang di pasar internasional hingga kelangkaan barang. (Umi)