Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Jenis Tari Tradisional Asal Jawa beserta Ciri Khasnya
12 Januari 2023 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya. Salah satunya yaitu tari tradisional yang hampir dimiliki oleh setiap daerah. Jenis tradisional di Indonesia sangat banyak, apalagi tari asal tanah Jawa. Kesenian di Jawa hingga kini masih terus dilestarikan. Hal ini dibuktikan dengan maraknya acara-acara kebudayaan yang menampilkan tari tradisional untuk pementasan.
ADVERTISEMENT
Meskipun tari tradisional di Jawa sangat banyak, namun rupanya banyak generasi di masa kini yang belum mengenalnya. Hal ini tentu membuat miris karena lebih banyak anak muda yang tertarik untuk belajar dan menikmati budaya luar negeri. Agar lebih mengenal tari tradisional asal daerah, sebaiknya ketahui jenis-jenis tari asal Jawa di artikel ini.
Baca juga : (Fungsi Makna Gerak Tari Tradisional )
Jenis Tari Tradisional Asal Jawa
Inilah nama tari tradisional asal Jawa yang unik dan memiliki ciri khas masing-masing:
1. Tari Reog Ponorogo
Mengutip buku Ensiklopedi Seni Tari Nusantara oleh Toto Sugiarto, dkk (2021), Tari Reog Ponorogo merupakan tari tradisional yang menggunakan topeng kepala singa berbahan bulu merak sebagai salah satu propertinya. Tarian ini bahkan sudah populer hingga ke luar negeri karena unik dan sangat menghibur.
ADVERTISEMENT
Tari Reog Ponorogo umumnya dilakukan oleh 10-17 orang pada malam satu suro. Tidak hanya itu, seni tari ini juga sering ditampilkan di berbagai acara adat.
2. Tari Jaranan Buto
Jaranan Buto adalah tari tradisional asal Blitar dan Banyuwangi, Jawa Timur. Tari tradisional ini menggunakan tata rias yang sangat unik karena penari memakai make up yang dominan berwarna merah dan rambut panjang gimbal. Tidak hanya itu, penari juga menggunakan gigi taring palsu sebagai pelengkapnya.
Seperti tari jaranan pada umumnya, Jaranan Buto memakai properti berupa kuda buatan. Hanya saja, perbedaannya terletak pada wajah kuda yang mirip seperti raksasa.
3. Tari Serimpi
Tari Serimpi adalah tari asal Jawa Tengah yang memiliki nilai-nilai filosofis cukup tinggi. Tari klasik ini bahkan sudah ada sejak zaman feodal dan sering diselenggarakan oleh kalangan keraton. Ciri khas dari Tari Serimpi memiliki gerakan yang lemah lembut dan gemulai. Hal ini menggambarkan keramahan dan kehalusan budi pekerti.
ADVERTISEMENT
4. Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan salah tari tradisional asal Jawa Tengah, tepatnya kota Surakarta. Tari ini diciptakan untuk dipentaskan oleh penari dari kalangan biasa.
Umumnya, Tari Gambyong dipentaskan saat ritual musim panen padi dan dilengkapi dengan iringan gamelan dan nyanyian dari sinden.
5. Tari Bedhaya Semang
Tari Bedhaya Semang adalah tari tradisional yang cukup legendaris karena mengisahkan tentang legenda atau sejarah. Tari yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I ini dipentaskan oleh Sembilan penari di berbagai acara kebudayaan atau acara resmi.
6. Tari Klana Alus
Klana Alus merupakan tari tunggal a yang diciptakan oleh kalangan keraton. Tari Klana Alus menggambarkan tentang seorang kesatria sabrangan yang tengah jatuh cinta. Gerakannya cenderung mendekati feminim dan diiringi musik gending.
Tari tradisional Indonesia pada dasarnya masih sangat banyak. Adapun tarian yang dibahas di atas termasuk tari yang sangat populer, bahkan mendunia. (DLA)
ADVERTISEMENT