Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat Bahasa Indonesia
9 Agustus 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Unsur melebih-lebihkan dalam kalimat tersebut terlihat dari frasa “memeras otak”. Selain frasa “memeras otak”, masih frasa lain yang kerap muncul dalam kalimat hiperbola. Beberapa di antaranya adalah mengalir deras, pencakar langit, dan tumpah ruah.
7 Contoh Majas Hiperbola dalam Bahasa Indonesia
Majas merupakan unsur yang terdapat dalam penulisan bahasa Indonesia . Salah satu kegunaan dari majas dalam penulisan adalah menambahkan imaji, sehingga penggambaran mengenai suatu kondisi menjadi lebih detail.
Majas dalam bahasa Indonesia mempunyai banyak jenis, contohnya majas hiperbola. Dikutip dari buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap, Prihantini (2015: 3), majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan.
Majas tersebut melebihkan kondisi yang sebenarnya terjadi, bahkan cenderung melampaui kenyataan. Berikut adalah tujuh contoh majas hiperbola dalam kalimat bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Memeras Otak
Kalimat di atas menggambarkan kondisi bahwa tugas akhir semester sangat sulit. Namun, penggambarannya sangat berlebihan. Wujud penggambaran itu adalah frasa “memeras otak” dan tidak mungkin bahwa otak tersebut benar-benar diperas.
2. Mengalir Deras
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena melebih-lebihkan perasaan haru. Hal itu terlihat dari penggunaan frasa “mengalir deras”. Kenyataannya, air mata tidak pernah mengalir deras seperti air hujan.
3. Pencakar Langit
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena melebih-lebihkan gedung yang sangat tinggi. Hal itu terlihat dari penggunaan frasa “pencakar langit”. Kenyataannya, gedung yang tinggi tidak dapat bergerak apalagi mencakar langit.
ADVERTISEMENT
4. Suara Menghipnotis
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena melebih-lebihkan kondisi suara penyanyi yang merdu. Kenyataannya adalah suara penyanyi memang merdu, tetapi tidak mungkin bahwa setiap penonton menjadi terhipnotis atau tidak sadarkan diri.
5. Membelah Angkasa
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena teriakan Banu mungkin memang sangat kencang. Namun, tidak mungkin teriakan Banu “membelah angkasa”.
6. Tumpah Ruah
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena menggambarkan keramaian pawai 17 Agustus dengan frasa “tumpah ruah”. Padahal tidak mungkin masyarakat desa itu “tumpah” seperti air atau makanan.
7. Mendidih
ADVERTISEMENT
Kalimat di atas termasuk majas hiperbola karena Rika adalah manusia sehingga tidak mungkin mendidih. “Mendidih” dalam kalimat tersebut menggambarkan bahwa Rika benar-benar marah ketika mendengar ada orang mencuri hewan peliharaannya.
Selain tujuh contoh majas hiperbola di atas, masih banyak kalimat lain yang juga dapat menunjukkan penggambaran yang berlebih-lebihan. Intinya adalah majas hiperbola selalu membesar-besarkan hal yang terjadi sehingga melampaui kenyataan atau fakta sebenarnya. (AA)