Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
7 Suku dan Masyarakat Adat Papua Barat dengan Beragam Kebudayaannya
17 Januari 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Papua Barat memiliki tujuh kabupaten yang ibu kotanya berada di Manokwari. Suku dan masyarakat adat Papua Barat terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik unik.
ADVERTISEMENT
Umumnya, suku-suku tersebut masih memegang adat dan istiadatnya secara turun temurun. Mayoritas suku di Papua Barat menjalani hidup dengan memanfaatkan hasil alam, baik perkebunan, hasil hutan, maupun pertambangan.
Suku dan Masyarakat Adat Papua Barat
Mengutip buku Keberadaan Komunitas Pelaut dan Pesisir di Papua Barat, Indonesia, Ismail Alindam Ismail Marzuki (2021), Papua Barat secara administratif memiliki 13 daerah otonom kabupaten dan kota. Berikut adalah ragam suku dan masyarakat adat Papua Barat beserta kearifan lokalnya.
1. Suku Meiyakh
Suku Meiyakh adalah suku asli Papua Barat yang bermukim di kota Manokwari. Mayoritas suku ini mendiami Kecamatan Manokwari dan Kecamatan Merdei. Mayoritas suku ini bermata pencaharian sebagai petani.
2. Suku Arfak
Suku Arfak merupakan suku terbesar di Provinsi Papua yang bermukim di wilayah adat Tembuni, Bintuni, Moksona, Merdey, Meyah, Testegam Anggi, Sururey, Isim, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam kebudayaan masyarakat suku ini, terdapat struktur adat yang mencakup Andigpoy (Kepala Adat), Pinjoydig (pembantu tugas kepala adat), dan Pinjoi Piley (pelaksana tugas).
3. Suku Mansim
Suku Mansim berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Mansim. Bahasa ini dituturkan oleh sebagian orang di Kampung Anday dan Mupi, Manokwari Selatan.
Sebelumnya, penutur bahasa ini bermukim di Kampung Maruti, tepatnya di daerah Gunung Kapur. Hanya saja, pada 1976, terjadi banjir dan penduduknya menyebar ke Muni, Andai, dan Arfai.
4. Suku Kuri
Suku Kuri mempunyai jumlah yang tidak terlalu banyak dan menghuni lima kampung di distrik Kuri. Salah satu keunikan suku ini masih berburu di hutan untuk mencari makanan, meskipun sudah menerapkan hidup modern.
5. Suku Irarutu
Suku Irarutu tersebar di pantai dan pegunungan di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kaimana, Teluk Bintuni, dan Fakfak. Suku ini dikenal sebagai suku yang menjunjung tinggi toleransi, pluralisme, dan humanisme. Rumah adat suku ini bernama Sirus yang menjadi simbol hidup yang beradab dan beradat.
ADVERTISEMENT
6. Suku Wamesa
Suku Wamesa umumnya menetap di sekitar aliran sungai Wasian di Kecamatan Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni. Suku ini berkomunikasi menggunakan bahasa Wamesa yang termasuk bahasa non-Austronesia. Dalam memenuhi kebutuhan pangannya, Suku Wamesa meramu sagu serta menangkap ikan di Sungai Wasian.
7. Suku Maybrat
Suku Maybrat mendiami Kabupaten Maybrat, tepatnya di kecematan Ayamaru, Teminabuan, dan Aitinyo. Kepercayaan yang masih dianut suku ini yaitu orang meninggal akan menjelma menjadi hewan-hewan dan mendiami tempat-tempat tertentu. Misalnya, seperti sumur tua, gua, pohon besar, dan sebagainya.
Daftar suku dan masyarakat adat Papua Barat yang disebutkan di atas menggambarkan keberagaman suku di Indonesia. Masing-masing suku memiliki adat dan kebiasannya masing-masing yang hingga kini masih dilestarikan. (DLA)
ADVERTISEMENT