Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Adakah Dalil Merokok Tidak Membatalkan Puasa?
17 April 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puasa merupakan kewajiban setiap pemeluk agama Islam yang sudah balig, sehat, tidak dalam perjalanan, dan mampu untuk berpuasa. Ibadah puasa identik dipahami sebagai aktivitas menahan hawa nafsu yang di antaranya termasuk makan dan minum. Berkaitan dengan hal tersebut kemudian timbul pertanyaan, “Bolehkah merokok saat puasa? Kan, merokok bukan makan dan minum.” Adakah dalil merokok tidak membatalkan puasa? Simak penjelasan berikut sampai akhir agar tidak keliru dalam memahami bacaan, ya!
ADVERTISEMENT
Dalil Merokok Tidak Membatalkan Puasa
Adakah dalil merokok tidak membatalkan puasa? Jawabannya adalah tidak ada dalil yang menyatakan bahwa merokok tidak membatalkan puasa.
Demikian dapat dipahami bahwa merokok dapat membatalkan puasa. Ahmad Sarwat dalam bukunya yang berjudul Puasa: Syarat, Rukun, Yang Membatalkan mengemukakan bahwa seluruh ulama sepakat bahwa menghisap rokok membatalkan puasa. Alasannya adalah karena merokok sama dengan makan atau minum.
Muhammad Iqbal Syauqi dalam NU Online menjelaskan bahwa Syekh Sulaiman al-‘Ujaili, ulama mazhab Syafi’i dalam kitabnya Hasyiyatul Jamal menjelaskan bahwa,
Jadi, sudah jelas bahwa merokok dapat membatalkan puasa. Naudzubillah min dzalik. Oleh sebab itu, sebaiknya kita tidak merokok selama menunaikan ibadah puasa. Ramadan hanya terjadi satu tahun sekali, bila tidak puasa atau sengaja batal puasa sungguh sayang bukan? Pasalnya, ibadah puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi umat Muslim. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 183 yang bunyinya,
ADVERTISEMENT
Bagaimana, apakah ulasan tadi sudah cukup mencerahkan mengenai adakah dalil merokok tidak membatalkan puasa? Wallahu a’lam bish-shawab. Kebenaran hanya milik Allah. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang beriman serta bertakwa. (AA)