Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Aksara Murda: Pengertian, Contoh, dan Kegunaannya
24 Desember 2021 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam penulisan sebuah nama boleh digunakan satu atau lebih aksara murda, yang mana aksara murda tidak bisa digunakan sebagai penutup suku kata/tidak bisa menjadi konsonan. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai aksara murda dalam aksara Jawa.
Penjelasan Mengenai Aksara Murda
Dikutip dari buku Lemuria Atlantis Nusantara: True Back History of Indonesia (2020: 248), aksara adalah satuan terkecil yang merepresentasikan. Suku kata terbuka (konsonan-vokal) dengan vokal /a/ atau /c/ tergantung posisinya. Namun, vokal juga tergantung dari dialek pembicara; misalnya dialek Jawa Barat yang cenderung menggunakan /a/ sementara dialek Jawa Timur lebih cenderung menggunakan /c/. Aturan baku penentuan vokal aksara dideskripsikan dalam Wewaton Sriwedari sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa aksara murda yaiku murda kuwi tegese sirah utawa sesorah utawa bisa diarani aksara gede aksara gedhe. Agar kamu lebih paham, berikut adalah contoh aksara murda dalam aksara Jawa:
Dikutip dari buku Gaul Aksara Jawa yang ditulis oleh Javaholic Genk Kobra Community (2015: 123), aksara murda juga memiliki aksara pasangannya. Berikut adalah aksara pasangan dari aksara murda untuk menambah wawasan:
Demikianlah penjelasan mengenai aksara murda yang digunakan sebagai penghormatan dalam penulisan nama orang, gelar, lembaga, geografi, atau sesuatu yang kita banggakan dan hormati. Semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)