news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Alasan di Balik Homo Floresiensis Disebut dengan Manusia Kerdil

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 November 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Homo floresiensis yang dikenal dengan manusia kerdil. Foto: Pixabay/sgrunden
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Homo floresiensis yang dikenal dengan manusia kerdil. Foto: Pixabay/sgrunden
ADVERTISEMENT
Sebelum seperti saat ini, manusia memiliki nenek moyang yang beragam. Mulai dari memiliki badan yang begitu besar hingga memiliki tubuh yang kecil. Salah satu manusia purba yang terkenal sebagai manusia kerdil adalah Homo florensiensis. Alasan manusia purba jenis Homo floresiensis disebut juga dengan “manusia kerdil” adalah mereka memiliki tinggi badan 1 meter. Hal ini jauh dari tinggi badan manusia modern yang memiliki rata-rata tinggi badan 1,76 meter untuk laki-laki dan 1,63 meter untuk perempuan. Untuk mengetahui secara jelasnya, simak informasi di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Alasan di Balik Homo Floresiensis Disebut dengan Manusia Kerdil

Homo floresiensis adalah manusia purba yang bermukim di Pulau Flores. Menusia spesies ini ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama tim Pusat Penelitian Arkeolog Nasional yang diadakan pada bulan September 2003. Penemuannya terjadi di Gua Liang Boa terletak di Pulau Flores yang terletak di dusun Rampasasa, Desa Liang Bua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ilmuan mengatakan bahwa spesies Homo floresiensi adalah manusia yang tergolong modern. Namun dalam perkembangannya diyakini sebagai Homo floresensis yang hidup 100 ribu hingga 12 ribu tahun yang lalu bersama dengan penemuan fosil biawak, tikus besar, dan gajah stegodo.
Manusia purba Homo floresiensi hidupnya juga sudah lebih teratur dan berdampingan dengan jenis manusia purba homo yang lainnya. Termasuk dalam jenis manusia purba pemakan segala, namun tidak ada indikasi bahwa mereka kanibal.
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Homo Floresiensi

Mengutip buku Manusia (Purba) sebelum Adam oleh Arjuno Resowiredjo (2018:22), ciri-ciri dari spesies Homo Floresiensi adalah:
Ilustrasi Homo floresiensi yang ditemukan di Flores, NTT. Foto: Pixabay/jcoope12

Kontroversi

Penemuan Homo floresiensi pada tahun 2004 menggemparkan dunia ilmu pengetahuan di bidang arkeologi. Tim ilmuwan yang menemukannya mengaggap bahwa manusia spesies ini adalah keturunan dari Homo erectus yang hidup di Asia Tenggara sekitar 1 juta tahun lalu. Tubuh mereka yang lebih kecil merupakan evolusi dari seleksi alam. Hal ini dikuatkan para ilmuwan bahwa banyak makhluk hidup di Flores lebih kecil dari tempat lain untuk menyesuaikan dengan habitatnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi pendapat tersebut ditepis oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada Prof. Teuku Jacob, berdasakan penemuannya, fosil dari Liang Bua ini berasal dari sekelompok orang katai Flores yang sampai sekarang masih bisa diamati pada beberapa populasi di sekitar lokasi penemuan, yang menderita gangguan pertumbuhan yang disebut microsephalia dengan dampak pada ukuran otak yang kecil.
Penemuan tersebut menunjukkan bahwa Homo floresiensis bukan merupakan manusia modern melainkan merupakan spesies yang berbeda. Hal ini sekaligus menjadi jawaban terhadap tentangan sejumlah ilmuwan mengenai keabsahan spesies baru ini karena hasil penemuan menunjukkan bahwa tulang Homo floresiensis berbeda dari tulang Homo sapiens maupun manusia Neandertal.
Demikianlah informasi tentang Homo floresiensis yang dikenal dengan manusia kerdil atau Hobbit. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan Anda.(MZM)
ADVERTISEMENT