Alasan di Balik Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul Terakhir

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
30 Januari 2023 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto: Unsplash/Rumman Amin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto: Unsplash/Rumman Amin
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang ke-25 dalam Al-Quran. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mempercayai bahwa tidak ada rasul lain setelah kematian Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya, mengapa Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir?
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan Allah SWT memilih Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Sehingga, kita dilarang untuk mempercayai bahwa adanya rasul setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, bahkan sampai memiliki cara pandang berbeda dengan beliau.

Alasan di Balik Nabi Muhammad SAW Disebut Rasul Terakhir

Ilustrasi bukti Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Foto: Unsplash/Sohaib Al Kharsa
Nabi Muhammad SAW ditunjuk menjadi rasul terakhir Allah SWT dan mendapatkan Al-Quran yang merupakan kitab sempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Artinya, wahyu yang sudah diterima Nabi Muhammad SAW sudah terputus sejak beliau meninggal dunia.
Ibnu Katsir menjelasakan:
“Ini merupakan nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang terbesar atas umat ini. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka. Sehingga, mereka tidak lagi membutuhkan agama selain agama mereka. Mereka tidak pula membutuhkan nabi selain Nabi mereka. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala menjadikannya sebagai penutup para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada manusia dan jin.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّـهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Artinya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ahzab: 40)
Dikutip dari buku Situs-Situs Dalam Al Qur'an oleh Syahruddin El-Fikri (2010: 106), para ahli bahasa memberikan makna terhadap khatama dalam Surat Al-Ahzab ayat 40 dengan Al-Istitsaqu wal man’u yang artinya memastikan dan menolak sesuatu. Sehingga, Al-Quran menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai khatam an-nabiyyin, artinya pasti dan tidak ragu bahwa beliau sebagai nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Adapun alasan di balik Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dijelaskan oleh Syekh al-Jazairy dalam Al-Jawahir al-Kalamiyah:
“Sebenarnya nabi kita Muhammad dikatakan sebagai penutup para nabi itu hanya karena sesungguhnya hikmah terputusnya para nabi itu untuk menyeru umat manusia agar beribadah kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang lurus dalam urusan kehidupan duniawi dan ukhrawi, memberi tahu kepada mereka tentang hal-hal yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mereka, dan memberi tahu keadaan yang pemikiran mereka belum sampai, dan menetapkan dalil yang meyakinkan, serta menghilangkan syubhat-syubhat (keserupaan) yang tidak benar.
Karena itu, umat manusia tidak memerlukan lagi kepada Nabi sesudah Nabi Muhammad, sebab syariatnya telah mencapai batas kesempurnaan. Dan dari alasan inilah, tampak jelas tentang rahasia terutusnya beliau untuk seluruh umat manusia, dan keberadaan beliau sebagai manusia yang paling utama dalam segi fisik serta akhlaknya.”
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Semoga dengan mengetahuinya dapat menambah meneladani beliau sebagai sosok yang sempurna.(MZM)