Konten dari Pengguna

Alasan Ilmiah di Balik Fungsi Kulit sebagai Alat Ekskresi

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 September 2022 20:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kulit mengeluarkan keringat. Foto: unsplash.com/hansreniers
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kulit mengeluarkan keringat. Foto: unsplash.com/hansreniers
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, manusia harus membuang sisa-sisa zat yang tidak dibutuhkan dalam tubuh. Untuk mengeluarkan zat tersebut, terdapat beberapa bagian tubuh yang bertugas untuk melakukannya. Salah satu di antaranya adalah kulit. Hal ini dikarenakan kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat. Lantas, kulit menjadi alat ekskresi dan seperti apa fungsinya dalam tubuh?
ADVERTISEMENT

Alasan Ilmiah di Balik Fungsi Kulit sebagai Alat Ekskresi

Dikutip dari buku Fisiologi Manusia Edisi Revisi oleh Dr. Umar, MS., AIFO dan Jaka Putra Utama, S. Pd., M. Pd (2021:127), sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbondioksida, urea, racun, dan lainnya. Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat eksresi haruslah dikeluarkan dalam tubuh karena jika tidak keluarkan dapat mengganggu bagkan meracuni tubuh.
Selain itu, sistem ekskresi juga berfungsi untuk mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) mempertahankan temperatur tubuh dalam batas normal (termoregulasi), hemeoastis.
Gangguan bisa terjadi pada sistem ekskresi karena berbagai faktor, baik faktor internal seperti gangguan metabolik maupun faktor eksternal seperti pola makan. Hal tersebut terjadi karena sistem ekskresi behubungan dengan pengolahan metobalisme pada tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang kita ketahui, kulit adalah jaringan paling luar pada tubuh manusia. Kulit sendiri terdiri dari 3 macam, yakni:

Epidermis

Epidermis atau lapisan kulit ari adalah sebuah lapisan kulit paling luar yang sangat tipis. Epidermis sendiri mengandung sebuah pigmen yang menentukan warga kulit serta melindungi dari kerusakan dari terik sinar matahari.

Darmis

Darmis atau lapisan kulit jengat adalah lapisan di bawah epidermis. Pada lapisan kulit ini memiliki pembuluh kapiler yang bertugas untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit. Pada darmis, terdapat kelenjar keringat yang bertugas untuk menghasilkan keringat agar kulit dan rambut tidan kering.

Lapisan Bawah Kulit

Lapisan di bawah dermis merupakan jaringan ikat yang dibatasi oleh lembaran lemak yang bertugas untuk melindungi tubuh dari benturan dan menahan suhu tubuh.
Ilustrasi ekskresi pada kulit manusia. Foto: unsplash.com/mvdheuvel

Jenis Kelenjar Keringat Manusia

ADVERTISEMENT
Keringat yang dikeluarkan kulit sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni:

Ekrin

Kelenjar ekrin adalah kelenjar keringat yang dikontrol saraf simpatik (saraf bekerja di bawah kesadaran) yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap dalam kondisi normal. Misalnya saja ketika cuaca panas ataupun saat berolahraga, suhu tubuh meningkat dan mengaktifkan kelenjar ekrin.

Aporkrin

Kelenjar aprikin secara spesifik berkaitan dengan keberadaan folike rambut. Kelenjar ini aktif ketika seseorang berada dalam konsisi stres ataupun masa pubertas. Akibatnya adalah, keringat bersama lemak yang keluar dari kulit. Lemak tersebut akan dipecah oleh bakteri sehingga menimbulkan bau kurang sedap.
Tanpa kita sadari bahwa keringat yang sering dianggap sepele bahkan menjijikan memiliki fungsi yang besar dan sangat bermanfaat. Akan tetapi jika keringat yang dikeluarkan sudah tidak wajar, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.(MZM)
ADVERTISEMENT