Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Isi Berita pada Karangan Nonfiksi Bersifat Fakta
4 Januari 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam penulisan, terdapat dua macam, yaitu karangan fiksi dan nonfiksi. Karangan nonfiksi ini salah satunya adalah berita. Dalam penulisannya, ada sejumlah alasan mengapa isi berita pada karangan nonfiksi bersifat fakta.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan penulisan karangan fiksi. Karangan fiksi adalah tulisan yang melibatkan unsur-unsur imajinasi, cerita, dan kreativitas. Sedangkan karangan nonfiksi ini merujuk pada fakta dan informasi yang benar-benar terjadi.
Mengapa Isi Berita pada Karangan Nonfiksi Bersifat Fakta?
Dikutip dari buku Cara Praktis Reporter Pemula Memburu Berita, Heni Suryani, S.Pd. M.Pd (2020), berita adalah laporan atau cerita yang memberikan informasi mengenai kejadian terkini kepada masyarakat.
Berita termasuk dalam karangan nonfiksi. Dalam menyampaikan berita, isi yang disampaikan berupa fakta secara faktual. Ada beberapa alasan mengapa isi berita pada karangan nonfiksi bersifat fakta. Berikut alasannya.
1. Kepercayaan Pembaca
Berita memiliki fungsi sebagai jendela bagi pembacanya yang ingin mengetahui kejadian nyata di berbagai daerah. Informasi yang disampaikan harus akurat dan dapat dipercaya agar tidak menyesatkan publik. Kepercayaan pembaca adalah aset tak ternilai bagi penulis dan media berita.
ADVERTISEMENT
2. Objektivitas Penulisan
Berita bertujuan menyajikan informasi secara objektif tanpa bias pribadi atau kepentingan tersembunyi. Keakuratan fakta menjadi landasan untuk mencapai objektivitas ini. Fakta pula yang membedakan berita dari opini atau editorial.
Ketika jurnalis menulis berita, harus sebaik mungkin untuk memastikan kebenaran informasi yang disampaikan. Para jurnalis perlu melakukan riset, wawancara, dan penelusuran data untuk memperoleh fakta sebelum menulis berita.
3. Tanggung Jawab Sosial
Media berita memiliki tanggung jawab sosial yang besar. Menyebarkan informasi faktual berarti turut menjaga tatanan dan ketertiban masyarakat. Kebohongan dan berita palsu dapat berakibat fatal, memicu keresahan, dan meruntuhkan kepercayaan publik.
4. Standar Kualitas Jurnalistik
Kode etik jurnalistik menjunjung tinggi kebenaran dan akurasi. Jurnalis profesional dituntut untuk memverifikasi informasi dari berbagai sumber sebelum mempublikasikannya. Kredibilitas media berita bergantung pada komitmen terhadap prinsip-prinsip jurnalistik ini.
ADVERTISEMENT
Sifat fakta dalam berita ini juga bisa menjadi integritas jurnalis. Para penulis diharapkan bisa menghindari sudut pandang pribadi yang dapat mengganggu objektivitas informasi yang disampaikan. Prinsip utamanya adalah menyampaikan berita seakurat mungkin mengenai kejadian yang terjadi.
Itulah beberapa alasan mengapa isi berita pada karangan nonfiksi bersifat fakta . Berita berisi mengenai kejadian-kejadian secara langsung di masyarakat. (Umi)