Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim
14 Maret 2024 19:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim, sumber: unsplash/SusanQYin](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hry29mks4ekmg98bnj74x9xz.jpg)
ADVERTISEMENT
Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim? Julukan tersebut telah dimiliki oleh Kerajaan Sriwijaya sejak dahulu. Kerajaan ini merupakan kerajaan bercorak Budha yang berada di Sumatra Selatan.
ADVERTISEMENT
Memahami alasan pemberian julukan kerajaan maritim pada Kerajaan Sriwijaya sangat penting untuk memahami sejarah kerajaan di Indonesia. Mengingat, Indonesia di masa lampau berbentuk kerajaan yang wilayah kekuasaannya sangat luas dan tersohor.
Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim
Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim ? Mengutip buku Sriwijaya: Kerajaan Maritim di Indonesia, Akhmasd Sadad (2023), Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia dan merupakan representasi kekuatan Nusantara pada masa lampau. Adapun beberapa alasan Sriwijaya disebut kerajaan maritim yakni sebagai berikut:
1. Memiliki Wilayah yang Strategis
Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena berada di wilayah yang strategis. Oleh karena itu, kerajaan ini bisa menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional selama ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kerajaan ini mampu menguasai wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa. Kerajaan Sriwijaya juga berada dekat dengan Selat Malaka yang menjadi urat nadi perhubungan daerah-daerah di Asia Tenggara.
Selain itu, kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang strategis, yakni di tengah jalur pelayaran perdagangan antara Cina dan India. Alhasil, aktivitas perekonomian masyarakat di sekitarnya bergantung pada perdagangan dan pelayaran.
2. Memiliki Armada Laut yang Kuat
Kerajaan Sriwijaya juga mempunyai armada laut yang kuat pada masanya. Armada laut tersebut mampu menjamin keamanan di jalur-jalur pelayaran yang mengarah ke Sriwijaya. Alhasil, banyak pedagang dari luar yang berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
3. Komoditas Ekspor dan Bea Cukai yang Tinggi
Setiap pelayaran dan perdagangan dari Asia Timur ke Asia Barat atau sebaliknya harus melalui wilayah Kerajaan Sriwijaya. Wilayah tersebut mencakup seluruh Sumatra, Semenanjung Malaysia, sebagian Jawa, dan Muangthai Selatan.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut juga menyebabkan penghasilan Kerajaan Sriwijaya sangat tinggi, terutama dari komoditas ekspor dan bea cukai.
Itulah alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim. Menurut sejarah , kerajaan ini runtuh pada abad ke-13 M karena raja yang berkuasa tidak mampu memimpin dengan baik dan sektor militer yang semakin melemah. (DLA)