Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas

Berita Terkini
Penulis kumparan
23 Desember 2023 20:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas. Foto: dok. Unsplash/Alexis Brown
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas. Foto: dok. Unsplash/Alexis Brown
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa CP menggunakan sistem fase bukan kelas? Pertanyaan tersebut merupakan salah satu materi yang penting untuk dipahami tenaga pendidik. Hal ini dilakukan agar siswa atau peserta didik menguasai CP atau Capaian Pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Adanya pembagian CP atau capaian pembelajaran dengan sistem fase, pendidik dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik sesuai dengan fase pembelajarannya.

Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas?

Ilustrasi Mengapa Pembagian CP Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas. Foto: dok. Unsplash/Nick Morrison
Dalam proses belajar, penetapan CP atau capaian pembelajaran perlu dilakukan. Apa itu CP atau capaian pembelajaran? Penjelasan tentang apa itu CP dibahas dalam buku Guru Penggerak dalam Paradigma Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Ropin Sigalingging, M.Pd. (2022: 79).
Dikutip dari buku tersebut bahwa CP atau capaian pembelajaran merupakan tujuan akhir di setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran.
Capaian pembelajaran dirancang dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi yang telah ditetapkan. Pembagian capaian pembelajaran umumnya menggunakan sistem fase dan bukan kelas.
ADVERTISEMENT
Mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas? Pembagian CP dengan menggunakan sistem fase dan bukan kelas dilakukan sebagai bentuk penyederhanaan.
Hal tersebut akan memberi waktu lebih banyak bagi peserta didik untuk menguasai capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut akan sulit terwujud jika pembagian CP dilakukan dengan sistem kelas.
Hal ini karena sistem fase yang diterapkan dapat memudahkan tenaga pendidik atau guru dalam merancang capaian pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di setiap fase.
Dalam setiap fase biasanya terdiri dari beberapa kelas siswa yang memiliki kebutuhan yang sama. Dengan penerapan sistem fase, peserta didik dapat memperoleh manfaat yang cukup signifikan.
Khususnya dalam penempatan kelompok yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan tiap siswa sehingga kenyamanan dan interaksi sosial siswa dalam lingkungan pembelajaran meningkat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, penerapan sistem fase juga memungkinkan pendidik untuk lebih fokus pada karakteristik dan kebutuhan khusus siswa pada setiap fase.
Dengan begitu pendidik dapat menyusun dan merancang program pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, emosional, dan sosial peserta didik di setiap fase.
Sekian pembahasan tentang alasan mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas. Semoga bisa dimanfaatkan oleh para pendidik. (DAP)