Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Seni Grafis Termasuk Seni Rupa Dwimatra

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Januari 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa Seni Grafis Termasuk Seni Rupa Dwimatra. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Thanzi Thanzeer
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa Seni Grafis Termasuk Seni Rupa Dwimatra. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Thanzi Thanzeer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seni grafis adalah salah satu cabang seni rupa yang menggunakan teknik cetak untuk menciptakan karya dua dimensi. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra?
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan mengapa seni grafis termasuk seni rupa dwimatra. Alasan pertama tentu bisa dilihat dari bentuknya.

Mengapa Seni Grafis Termasuk Seni Rupa Dwimatra? Ini Jawabannya

Mengapa Seni Grafis Termasuk Seni Rupa Dwimatra. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Faizur Rehman
Dikutip dari buku Aliran Seni Lukis Indonesia karya W. Setya R, (2020) pengertian seni grafis adalah seni rupa dwimatra karena wujud ciptaannya berupa bidang datar dengan ukuran panjang dan lebar. Jenis ini juga tidak mempunyai kedalaman maupun ketebalan.
Jadi alasan pertama mengapa seni grafis termasuk seni dwimatra adalah karena hanya memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki ketebalan.
Seni grafis bisa digunakan untuk mengekspresikan gagasan, ide, dan emosi seseorang melalui gambar, tulisan, atau simbol yang dicetak di atas media seperti kertas, kain, kayu, logam, atau batu.
ADVERTISEMENT
Seni grafis memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Seni grafis pertama kali muncul di Cina pada abad ke-8 Masehi dengan teknik cukil kayu atau woodcut. Teknik ini kemudian berkembang di Jepang dan Eropa pada abad pertengahan dan renaissance.
Pada abad ke-15, muncul teknik cetak logam seperti engraving dan etsa yang memungkinkan detail yang lebih halus dan tajam. Pada abad ke-18 dan ke-19, muncul teknik cetak batu atau litografi yang bisa mencetak gambar berwarna dengan lebih mudah dan murah.
Pada abad ke-20, muncul teknik cetak saring atau serigrafi yang populer digunakan untuk membuat poster, baliho, dan karya seni pop art.
Pada abad ke-21, muncul teknik cetak digital yang menggunakan komputer dan printer untuk membuat karya seni grafis dengan lebih cepat dan praktis.
ADVERTISEMENT
Seni grafis memiliki fungsi yang beragam, baik artistik maupun fungsional. Fungsi artistik seni grafis adalah untuk menciptakan karya seni yang memiliki nilai estetika, ekspresif, dan kreatif.
Fungsi fungsional seni grafis adalah untuk digunakan sebagai media penyampaian pesan, informasi, edukasi, propaganda, atau promosi. Seni grafis juga memiliki manfaat dalam kehidupan, seperti mempercepat proses pekerjaan, menyampaikan perasaan seseorang, dan menghasilkan karya yang lebih indah dan menarik.
Seni grafis memiliki karakteristik yang khas, seperti menggunakan plat atau matrix sebagai alat cetak, menggunakan tinta sebagai bahan pewarna, menggunakan media cetak sebagai tempat transfer gambar, dan bisa menghasilkan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak.
Demikianlah jawaban pertanyaan mengapa seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra. Semoga jawaban ini bisa mencerahkan. (WWN)
ADVERTISEMENT