Alasan Mengapa Teori Kesatria Banyak Diragukan oleh Para Ahli

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah. Sumber: apryan widodo/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah. Sumber: apryan widodo/unsplash
ADVERTISEMENT
Ada banyak teori tentang masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Salah satunya teori kesatria. Namun, alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah karena tidak ada cukup bukti.
ADVERTISEMENT
Teori kesatria ini dikemukakan oleh seorang Indolog Belanda bernama Cornelis Christian Berg yang didukung oleh Moekerji dan J.L Moens. Sayangnya teori ini dirasa kurang cukup bukti sehingga masih diragukan

Alasan Mengapa Teori Kesatria Banyak Diragukan oleh Para Ahli adalah Kurang Cukup Bukti

Ilustrasi alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah. Sumber: eugenia clara/unsplash
Walaupun masih belum jelas siapa yang tokoh yang menyebarkan agama Hindu-Buddha ke Indonesia, beberapa ahli sejarah Belanda mengajukan empat teori yang "mungkin" dapat menjelaskan masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia.
Empat teori tersebut adalah Teori Waisya, Teori Brahmana, Teori Kssatria, dan Teori Arus Balik. Mengutip buku Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII, Drs. Prawoto, M.Pd. (2007), Teori Kesatria, dikemukakan oleh Cornelis Christian Berg.
Teori kesatria menyatakan bahwa golongan Kesatria yang terdiri dari prajurit melakukan penyerbuan (kolonisasi) ke Indonesia. kemudian para prajurit ini mendirikan koloni (tempat tinggal) dan menyebarkan agama Hindu-Buddha kepada penduduk asli.
ADVERTISEMENT
Tetapi teori ini banyak diragukan. Alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah karena tidak ada prasasti yang membuktikan bahwa kaum Kesatria masuk ke Indonesia dengan membawa ajaran agama Hindu-Buddha.
N.J. Krom (1883-1945), seorang arkeolog asal Belanda, memiliki pendapat lain yang menyatakan bahwa kaum Waisya (pedagang-lah) yang justru menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia.
Meskipun sebenarnya sejak dulu sudah banyak orang Indonesia yang datang langsung ke India guna menambah pengetahuan agama, budaya, dan ilmu sosial.
George Coedes (1886-1969), seorang ahli arkeologi dan sejarah Asia Tenggara, mengemukakan bahwa sebelum memperoleh pengaruh India, Indonesia telah memiliki budaya sendiri sehingga mampu menjelajah sendiri ke negara lain seperti India.
Coedes menyatakan bahwa orang-orang Indonesia banyak belajar saat berada di India dan saat kemudian kembali ke Indonesia, para orang-orang tersebut menyebarkan hal-hal yang telah dipelajarinya termasuk agama.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas dapat diketahui alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah belum cukup bukti. Bukti yang dibutuhkan adalah prasasti yang membuktikan bahwa kaum Kesatria masuk ke Indonesia dengan membawa ajaran agama Hindu-Buddha. (ARD)