Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Alasan Menurut Federasi Internasional, Perenang Gaya Dada Bergerak Lambat
20 Juli 2024 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya renang adalah salah satu aspek penting dalam kompetisi renang, dengan masing-masing gaya memiliki karakteristik dan teknik tersendiri. Menurut federasi internasional , perenang gaya apakah yang bergerak lambat? Gaya dada dinilai bergerak lambat.
ADVERTISEMENT
Gaya dada dikenal sebagai salah satu gaya renang yang memiliki kecepatan lebih lambat dibandingkan dengan gaya bebas (freestyle) atau gaya kupu-kupu (butterfly). Ada beberapa alasan utama yang menyebabkan perenang gaya dada bergerak lebih lambat.
Menurut Federasi Internasional, Perenang Gaya Apakah yang Bergerak Lambat? 3 Alasan Gaya Dada Lambat
Mengutip dari buku Ensiklopedi Olah Raga Air: Macam-Macam Renang, Rani Siti Fitriani, (2021), menurut federasi internasional, perenang gaya apakah yang bergerak lambat? Gaya dada memiliki kecepatan paling lambat dibandingkan dengan teknik renang lainnya.
Adapun beberapa alasan yang mendasari hal tersebut, sabagai berikut.
1. Teknik Gerakan
Gerakan kaki pada gaya dada melibatkan tendangan keluar dan menarik kembali ke arah tubuh, yang menghasilkan dorongan lebih kecil dibandingkan gerakan kaki pada gaya bebas atau gaya kupu-kupu yang lebih langsung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gerakan tangan pada gaya dada juga relatif lambat dan kurang efektif. Gerakan tangan pada gaya ini melibatkan dorongan ke depan dan menarik ke bawah, bukan menarik ke belakang seperti pada gaya lainnya, sehingga dorongan ke depan lebih kecil.
2. Posisi Tubuh
Posisi tubuh perenang saat melakukan gaya dada turut berkontribusi pada lambatnya kecepatan. Pada gaya dada, posisi tubuh cenderung lebih tinggi di atas permukaan air, dengan kepala dan dada terangkat.
Posisi ini menyebabkan hambatan air yang lebih besar dibandingkan dengan posisi tubuh yang lebih streamline dan terendam dalam air seperti pada gaya bebas atau gaya kupu-kupu. Hambatan air ini mengurangi efisiensi gerakan dan memperlambat kecepatan.
3. Fase Pemulihan
Fase pemulihan pada gaya dada juga lebih panjang dibandingkan dengan gaya lainnya. Fase pemulihan adalah saat perenang menarik tangan ke depan untuk mempersiapkan gerakan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Fase pemulihan yang lebih panjang pada gaya dada menyebabkan perenang kehilangan momentum, yang berdampak pada penurunan kecepatan secara keseluruhan.
Jadi, menurut federasi internasional, perenang gaya apakah yang bergerak lambat? Gaya dada adalah jawabannya. Memahami faktor-faktor ini penting bagi pelatih dan perenang untuk mengoptimalkan teknik dan strategi dalam kompetisi renang. (RIZ)