Konten dari Pengguna

Alasan Presiden Soekarno Menolak Pembubaran PKI

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 November 2022 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa Presiden Soekarno Menolak Pembubaran PKI. (Foto: Bisma Mahendra | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa Presiden Soekarno Menolak Pembubaran PKI. (Foto: Bisma Mahendra | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Mengapa Presiden Soekarno menolak pembubaran PKI? Bagi masyarakat Indonesia, mungkin nama PKI sudah tidak asing untuk didengar. Pasalnya, pembahasan mengenai PKI sudah ada sejak duduk di bangku sekolah.
ADVERTISEMENT
G30S/PKI adalah salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia. Pada peristiwa itu, nyawa enam jenderal dan perwira angkatan darat direnggut dengan tidak adil oleh PKI. peristiwa G30S/PKI juga menjadi awal dari hilangnya kekuasaan presiden pertama.

Mengapa Presiden Soekarno Menolak Pembubaran PKI?

Ilustrasi Mengapa Presiden Soekarno Menolak Pembubaran PKI. (Foto: Tusik Only | Unsplash.com)
G30S?PKI merupakan sejarah berdarah bangsa Indonesia. Namun, apakah kalian tahu apa itu PKI? Mengutip buku dengan judul Bahan Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia VI karya Syarifuddin dan Hadiansyah (2022:405), PKI adalah sebuah partai politik di Indonesia, akan tetapi berhaluan komunis.
Meskipun demikian, Presiden Indonesia pertama diketahui memiliki hubungan yang cukup dekat dengan PKI dan negara-negara blok timur dengan paham komunis. Namun, berkat kejadian berdarah ini, Soekarno mengakhiri hubungan dengan PKI dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Soekarno menolak pembubaran PKI bukan karena alasan. Pada saat itu, press menjalankan politik NASAKOM. NASAKOM adalah bentuk cerminan Indonesia yang tidak berpihak ke blok manapun. Selain itu Indonesia menyelaraskan paham agama, nasionalis, dan komunis.
Namun, adanya tragedi kelam ini, Soekarno dicecar banyak pihak termasuk tentara dan mahasiswa. Puncak boikot terjadi pada tanggal 11 Maret 1966 di depan Istana Negara, Jakarta. Jatuhnya pemerintahan Presiden Soekarno terjadi setelah ada Supersemar.
Lewat Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar, Soeharto mengambil alih kekuasaan. Soeharto pada saat itu juga menangkap lima belas menteri yang dituduh terlibat dengan PKI. Tetapi, setelah itu Soeharto mengangkat lima orang menteri.
Menteri tersebut adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Roeslam Abdulgani, Adam Malik, J. Leimena, dan KH. Idham Chalid. Kemudian Soeharto juga mengangkat beberapa menteri lainnya sehingga terbentuk kabinet yang baru.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut, Soeharto menjadikan Presiden Soekarno sebagai “tahanan rumah” di beberapa tempat. Tempat penahanan Soekarno berada di Wisma Yaso Jakarta dan Istana Bogor.
Soekarno tidak tinggal diam. Namun naas, pidato pertanggungjawabannya ditolak oleh MPRS pada tanggal 22 Juni 1966. Setelah itu Soekarno turun jabatan sebagai presiden. Pada maret 1967, Soeharto menjadi presiden RI.
Alasan Presiden Soekarno menolak adanya pembubaran PKI karena beberapa hal. Salah satunya adalah politik NASAKOM. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan sejarah tentang Indonesia ya! (FAR)