Konten dari Pengguna

Alasan Tanggal 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 November 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tanggal 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan Karena. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanggal 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan Karena. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan karena berkaitan dengan salah satu peristiwa bersejarah, Pertempuran Surabaya.
ADVERTISEMENT
Pada pertempuran tersebut, banyak pahlawan yang gugur saat memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu, peristiwa tersebut dipilih sebagai penghormatan para pejuang yang telah gugur berjuang dalam peristiwa tersebut.

Tanggal 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan Karena Pertempuran Surabaya

Ilustrasi tanggal 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan Karena. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
Sebelum merdeka seperti saat ini, bangsa Indonesia harus berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pada prosesnya, para pahlawan bertempur tanpa kenal lelah dengan penjajah.
Salah satu hari paling bersejarah di Indonesia adalah pada tanggal 10 November 1945. Bahkan, tanggal tersebut dijadikan peringatan Hari Pahlawan.
Dikutip dari situs djkn.kemenkeu.go.id, Hari Pahlawan merupakan hari nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, karena berkaitan dengan peristiwa pertempuran di Surabaya.
Sejarah Hari Pahlawan bermula ketika kedatangan pasukan sekutu yang terdiri dari tentara Belanda dan Inggris atau NICA di kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, sekutu datang dengan tujuan mengamankan para tawanan perang. Selain itu sekutu juga bertujuan untuk melucuti senjata tentara Jepang.
Tanggal 27 Oktober 1945, NICA yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby masuk ke wilayah Surabaya. NICA juga langsung mendirikan pos pertahanan.
Pasukan NICA tersebut menyerbu penjara dan kemudian membebaskan tawanan perang. Pasukan sekutu yang didominasi oleh tentara Inggris tersebut memerintahkan masyarakat Indonesia untuk turut menyerahkan senjata.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh masyarakat Indonesia. Sehari setelahnya, pasukan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo melancarkan serangan ke pos pertahanan sekutu.
Bung Tomo dan pasukannya berhasil merebut pos pertahanan NICA di sejumlah titik penting. Gencatan senjata pun disepakati pada tanggal 29 Oktober 1945.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, bentrokan antara warga Surabaya dan tentara Inggris tidak dapat dielakkan. Tewasnya Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby menjadi puncak pertempuran ini.
Kejadian tersebut tentunya memicu kemarahan pihak tentara Inggris. Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris melancarkan serangan. Serangan tersebut dibalas dengan perlawanan sengit dari pihak pasukan Indonesia.
Akhirnya Inggris mengeluarkan ultimatum. Jenderal Eric Carden menuntut Indonesia untuk menghentikan perlawanan dan menyerahkan senjata. Jika tidak, maka tentara NICA dan AFNEI akan menggempur kota Surabaya.
Indonesia tidak menggubris ultimatum. Akhirnya memicu pecahnya pertempuran yang besar di Surabaya. Pada pertempuran yang heroik tersebut, banyak pahlawan dan warga sipil yang gugur.
Kondisi tersebut membuat Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan.
ADVERTISEMENT
Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan karena berkaitan dengan peristiwa pertempuran antara pasukan Indonesia dengan tentara Inggris. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan seputar sejarah kemerdekaan Indonesia. (FAR)