Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Alasan Teks Laporan Percobaan Dapat Dikatakan Ideal
14 September 2022 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pernah membuat teks laporan percobaan sebelumnya? Teks laporan percobaan merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil percobaan atau penelitian. Untuk dapat memahami aturan penulisan teks laporan percobaan, penting untuk terlebih dahulu mengetahui struktur teks dan aspek kebahasaannya. Struktur teks laporan percobaan terdiri dari pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan), landasan teori/kajian pustaka, metode penelitian, paparan data dan hasil percobaan, serta kesimpulan. Adapun aspek kebahasaan yang digunakan menggunakan aturan bahasa Indonesia baku yang sesuai dengan Pedoma Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Teks laporan percobaan dikatakan ideal jika memfungsikan kelompok kata dan jenis. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai teks laporan percobaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengenal Aturan Teks Laporan Percobaan dalam Bahasa Indonesia
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa teks laporan percobaan memiliki struktur dan aspek kebahasaan tertentu yang membedakannya dengan jenis teks lain. Adapun teks laporan percobaan dikatakan ideal jika memfungsikan kelompok kata dan jenis. Berikut adalah kriteria sebuah teks laporan hasil percobaan dapat dikatakan benar:
Agar lebih paham, berikut adalah contoh teks laporan hasil percobaan yang dikutip dari buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation (2018: 2):
Percobaan Peta Lidah
Pendahuluan: berdasarkan hukum peta lidah, setiap wilayah di lidah kita mempunyai perbedaan kepekaan terhadap rasa tertentu. Akan tetapi, mengapa kitab isa mengecap manisnya gula atau pahitnya kopi di seluruh permukaan lidah? Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan apakah indra pengecap memiliki daerah tertentu terhadap rasa?
ADVERTISEMENT
Landasan Teori: pembagian wilayah rasa atau hukum peta lidah dikenalkan oleh Herr Hanig pada tahun 1901. Menurutnya, manis terdeteksi di bagian ujung lidah. Asin dirasakan di sepanjang bagian samping depan lidah. Asam terdeteksi di sepanjang bagian samping belakang lidah. Pahit terasa di bagian pangkal lidah.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan dengan teknik percobaan..
Paparan data dan hasil percobaan: hasilnya, semua larutan yang diteteskan di empat bagian lidah menghasilkan rasa yang tetap. Kecuali, larutan pahit diteteskan di bagian samping belakang terasa pahit agak asam.
Kesimpulan: Hukum peta lidah menurut Herr Hanig kurang tepat karena semua larutan yang diteteskan di empat bagian tidak menghasilkan rasa yang tetap.
Teks laporan percobaan dikatakan ideal bila memfungsikan kelompok kata dan jenis. Semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT
Live Update