Konten dari Pengguna

Alur Proses Produksi Multimedia sebagai Gabungan dari Audio dan Video

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Juli 2024 21:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alur proses produksi multimedia. Foto: Unsplash/Osarugue Igbinoba
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alur proses produksi multimedia. Foto: Unsplash/Osarugue Igbinoba
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Multimedia merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi. Sebab, istilah ini merupakan gabungan dari audio dan video. Perlu diketahui, alur proses produksi multimedia terbagi menjadi tiga, yakni praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.
ADVERTISEMENT
Ketiganya termasuk ke dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Artinya, ketiganya harus dilakukan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

Alur Proses Produksi Multimedia

Ilustrasi alur proses produksi multimedia. Foto: Unsplash/Avel Chuklanov
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) multimedia adalah berbagai jenis sarana atau penyediaan informasi pada komputer yang menggunakan suara, grafika, animasi, dan teks.
Sedangkan dikutip dari buku Teknik Pengolahan Audio dan Video SMK/MAK Kelas XII oleh Siwi Widi Asmoro (2021) multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara.
Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi.
Multimedia juga dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi.
ADVERTISEMENT
Artinya, multimedia merupakan kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.
Dalam alur proses produksi multimedia, terdapat tiga tahapan yang harus dilalui, yakni praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.

1. Praproduksi

Praproduksi adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shoting) film/video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, kameramen, kru, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe, dan lainnya.
A. Ide dan Pemilihan Konsep
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya ke dalam media visual dan audio.
B. Story Line/Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut.
Membuat sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
ADVERTISEMENT
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pengarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman. Misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis yakni:
C. Script/Naskah Skenario
Naskah skenario sendiri merupakan pembuatan rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif.
ADVERTISEMENT
Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.
D. Shot List & Storyboard
Tahapan ini merupakan sebuah teknik shooting management. Di sini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.

2. Produksi

Produksi adalah proses pelaksanaan produksi (shooting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses praproduksi.
A. Directing/Penyutradaraan
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, kameramen, pencahayaan, artistik, editor, dan special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya.
Biasanya, sutradara didampingi oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
B. Penguasaan Kamera & Teknik Shooting
1. Angel
Angel adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video.
ADVERTISEMENT
Pemilihan angel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah. Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai.
Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.
2. Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif dan mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
3. Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (time code) pada kaset yang digunakan.
Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.

3. Pascaproduksi

Pascaproduksi adalah proses penyelesaian akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shooting).
ADVERTISEMENT
Proses ini meliputi pengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubbing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
Sekarang, sudah memahami alur proses produksi multimedia bukan? Dengan banyaknya tahapan yang harus dilalui, membuat suatu karya multimedia memerlukan waktu yang lama hingga biaya besar untuk menghasilkan karya yang hebat.(MZM)