Konten dari Pengguna

Amalan Bulan Muharram yang Diajarkan Nabi Muhammad

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Juli 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berpuasa di bulan muharam memiliki banyak kebaikan setelah puasa Ramadhan.
zoom-in-whitePerbesar
Berpuasa di bulan muharam memiliki banyak kebaikan setelah puasa Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Bulan Muharram adalah bulan pertama pada tahun Hijriah. Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan haram. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat ke-37,
ADVERTISEMENT
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian di dalamnya.”
Dikutip dari buku yang berjudul Fiqih Islam wa Adilatuhu karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili (2021: 44) menjelaskan disunnahkan berpuasa di empat bulan suci, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Puasa di bulan-bulan tersebut adalah yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ADVERTISEMENT
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Amalan Puasa Bulan Muharram

Menjalankan kebaikan di bulan-bulan Haram adalah perintah dari Allah SWT.
1. Puasa Asyura
Puasa asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram dalam rangka memperingati kemenangan Nabi Musa ‘alaihissallam terhadap Fir’aun. Dari abu Qotodah Al Anshoriy berkata tentang keutamaan puasa asyura,
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
ADVERTISEMENT
2. Puasa Tasua
Puasa tasua adalah puasa yang dilaksanakan sebelum berpuasa asyura, untuk membedakan antara umat Islam terhadap umat non-Islam yang berpuasa di 10 Muharram. Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
ADVERTISEMENT
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).
Bulan Muharram adalah bulan di mana diperintahkan untuk menjalankan banyak kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk berpuasa tasua yang diikuti puasa asyura yang ada di bulan Muharram yang merupakan bulan Allah SWT.
(MZM)