Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Analisis Majas dalam Puisi Seranada Hijau Karya WS Rendra
28 Agustus 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Majas apa saja yang ada dalam puisi Serenada Hijau karya WS Rendra? Pertanyaan tersebut sering kali ditanyakan para siswa sebagai salah satu tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Willibrordus Surendra Bawana Rendra atau yang biasa dikenal sebagai WS Rendra adalah salah seorang penyair kenamaan dari Solo yang lahir pada tanggal 7 November 1935. Sejak muda, ia gemar menulis cerpen, esai, skenario drama, dan hingga puisi. Banyak sekali puisi yang telah WS Rendra ciptakan, misalnya saja Seranada Hijau. Berikut analisis majas dalam puisi Serenada Hijau karangan WS Rendra.
ADVERTISEMENT
Analisis Majas dalam Puisi Seranada Hijau Karya WS Rendra
Sebelum membahas majas dalam puisi Serenada Hijau karya WS Rendra, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan majas.
Dikutip dari buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia karya Nur Indah Sholikhati (2019:101), majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.
Adapun majas dalam puisi di atas sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Majas Anafora
Majas anafora adalah majas penegasan yang terdapat pengulangan kata pada kalimatnya.
Majas anafora pada puisi Serenada Biru terletak pada bait:
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu
Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seolah-olah memiliki sifat layaknya manusia.
Majas personifikasi pada puisi Serenada Biru terletak pada bait:
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.
Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam.
Itulah dia majas dalam pusisi Serenada Hijau karya WS Rendra. Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana aplikasi dari majas bukan? Kamu juga bisa mencari dari puisi atau karya sastra lainnya untuk memperdalam materi bahasa Indonesia yang satu ini.(MZM)