Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antonim Berpihak Lengkap dengan Pembahasan dan Contohnya
21 Juni 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lawan kata atau yang lebih sering dikenal dengan antonim dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang memiliki makna atau arti yang berlawanan. Contohnya antonim berpihak yang memiliki makna berlawanan dengan kata-kata yang ada.
ADVERTISEMENT
Antonim ini seringkali dijumpai dalam berbagai soal CPNS, kedinasan, perguruan tinggi, dan lain sebagainya sehingga baik untuk dipelajari. Belajar antonim juga membantu memperluas kosa kata seseorang.
Antonim Berpihak dalam Bahasa Indonesia
Banyak orang yang mencari jawaban antonim, karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki ribuan kata. Di mana banyak kata yang memiliki makna yang berlawanan, seperti antonim berpihak.
Dikutip dari buku Top No. 1 TPA dan Psikotes karya Aryo Dewantara (2013: 84), berpihak artinya memihak pada salah satu pihak. Ketika seseorang atau suatu kelompok berpihak, mereka mengambil posisi yang mendukung atau mendukung satu pihak atau sudut pandang tertentu, baik berdasarkan keyakinan, nilai-nilai, atau kepentingan mereka.
Mereka berusaha untuk tetap obyektif dan tidak memihak. Hal ini sering dilakukan dengan tujuan memastikan keadilan, kebenaran, atau kesetaraan.
ADVERTISEMENT
Antonim dari "berpihak" adalah "netral" atau "tidak berpihak". Ketika seseorang atau suatu kelompok bersikap netral atau tidak berpihak, mereka tidak mengambil posisi atau dukungan terhadap salah satu pihak yang terlibat dalam suatu situasi atau konflik.
Contoh Kalimat dengan Kata Berpihak
Berikut ini contoh penggunaan terkait antonim "berpihak" dalam sebuah kalimat:
1. Berpihak:
Contoh:
2. Netral:
Contoh:
ADVERTISEMENT
3. Tidak berpihak:
Contoh:
Itulah lawan kata berpihak. Dalam konteks tertentu, bersikap netral atau tidak berpihak dapat dianggap sebagai pendekatan yang adil dan obyektif, terutama dalam situasi yang membutuhkan evaluasi yang objektif, penyelesaian konflik, atau penilaian yang tidak memihak. (Umi)