Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu G30S/PKI yang Menjadi Momen Kelam Indonesia pada Tahun 1965?
15 September 2021 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam peristiwa berdarah tersebut merenggut nyawa 7 perwira TNI Angkatan Darat. Berikut penjelasan tentang apa itu G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965.
ADVERTISEMENT
Peristiwa G30S/PKI 1965
Setelah mendapatkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno, terjadi berbagai peristiwa yang meninggalkan jejak kelam. Salah satu peristiwa yang hingga sekarang masih dikenang adalah peristiwa G30S/PKI.
Sesuai namannya, G30S/PKI adalah peritiwa berdarah yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Gerakan tersebut berawal dari para petinggi TNI angkatan darat yang tidak puas akan kinerja Presiden Soekarno dan berniat untuk menggulingkannya.
Mengutip buku berjudul Mengenal Indonesia karangan Boli Sabon Max dan Sonta Frisca Manalu (2019: 281) setelah dibubarkannya partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Komunis Indonesia atau yang biasa disingkat PKI adalah salah satu partai yang memiliki basis pendukung besar. Diperkirakan lebih dari 20 juta orang menjadi pendukung PKI.
ADVERTISEMENT
Adalah isu “Dewan Jendral” yang berisikan sejumlah petinggi TNI angkatan darat yang disebut-sebut sedang merencanakan misi untuk pemerintahan Presiden Soekarno. Ditambah dengan beredarnya Dokumen Gilchrist yang diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia Andrew Glichrist yang berisikan “Our local army friends” (Teman tentara lokal) yang hampir berdekatan dengan isu Dewan Jendral, membuat ketegangan semakin memanas.
Dari isu-isu tersebut, petinggi PKI memutuskan untuk mengadakan rapat untuk melaksanakan aksinya. Pada hari Kamis, 30 September 1965, PKI melakukan aksinya yang dipimpin Letnan Kolonel Untung yang merupakan Komandan Batalion I Resimen Cakrabirawa sekaligus pengawal pribadi Presiden Soekarno untuk menangkap para tentara dalam keadaan hidup atau mati.
Aksi G30S/PKI dimulai dengan menculik dan membunuh 7 petinggi TNI AD yang terdiri dari:
ADVERTISEMENT
Atas peristiwa berdarah yang merenggut ketujuh korban G30S/PKI , bangsa Indonesia menetapkan mereka sebagai pahlawan revolusi yang diabadikan dengan sebutan Tujuh Pahlawan Revolusi atau Tuperev.
Peristiwa G30S/PKI dapat dijadikan pembelajaran, sehingga tak terulang kembali kejadian serupa yang dapat memecah bangsa Indonesia. (MZM)