Konten dari Pengguna

Apa Itu Itikaf dan Ibadah Sunnah yang Dianjurkan

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Maret 2021 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Beridam Diri di Dalam Masjid. Foto: dok Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Beridam Diri di Dalam Masjid. Foto: dok Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam bulan Ramadhan, terdapat sederet ibadah khusus yang dianjurkan untuk diamalkan. Salah satu ibadah yang bisa meraih keutamaan bulan Ramadhan adalah melaksanakan itikaf. Penjelasan mengenai apa itu itikaf dan juga ibadah apa saja yang dapat diamalkan saat itikaf dapat Anda ketahui dalam ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT

Penjelasan Apa Itu Itikaf dan Rangkaian Ibadah yang Dianjurkan

Sebagian umat Islam kini sudah mulai mempersiapkan diri untuk dapat memaksimalkan ibadah dalam bulan Ramadhan. Persiapan tersebut dilakukan dengan mengetahui amalan apa saja yang dapat dikerjakan sepanjang bulan Ramadhan yang tentunya berpahala sebagai bekal akhirat yang cukup.
Amalan yang dapat diamalkan dalam bulan Ramadhan cukup beragam, mulai dari memperbanyak tadarus Alquran, memperbanyak sedekah, sholat tarawih, hingga itikaf. Seluruh ibadah tersebut biasanya dimaksimalkan oleh umat Islam sebagai cara untuk meraih keutamaan bulan Ramadhan. Berbeda dengan itikaf, ibadah itikaf tidak dapat diamalkan sepanjang hari selama bulan Ramadhan.
Itikaf merupakan amalan yang dilakukan oleh nabi Muhammad sebagai cara untuk mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar. Nabi melaksanakan itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Pengertian itikaf lebih jelas disebutkan dalam buku berjudul Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi (2012:404) yang menjelaskan bahwa itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid yang dilakukan untuk tujuan beribadah. Ibadah itikaf ini merupakan ibadah yang dicontohkan oleh Nabi muhammad semasa hidupnya. Hal tersebut seperti yang dijelaskan dalam hadis shahih berikut ini:
ADVERTISEMENT
Artinya: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya“ (HR. Bukhari)
Selama berdiam diri di dalam masjid, kita dianjurkan untuk mengamalkan beragam ibadah sunnah yang berpahala dan juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Seperti yang disebutkan dalam buku berjudul Jejak Ramadhan di Berbagai Negara yang disusun oleh Nurul Asmayani, dkk (2013:114) yang memaparkan bahwa selama itikaf kita dapat melakukan beragam ibadah sunnah yang dianjurkan antara lain sholat sunnah, membaca Alquran dan membaca dzikir khusus malam lailatul qadar. Amalan dzikir ini dicontohkan Nabi saat mencari keutamaan malam lailatul qadar, seperti yang disebutkan dalam hadis shahih berikut:
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ’annii (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkan lah aku).” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850)
Pemaparan mengenai apa itu itikaf lengkap dengan ibadah yang dianjurkan untuk diamalkan dapat Anda jadikan sebagai pedoman dalam meraih keutamaan bulan Ramadhan secara maksimal. (DA)
ADVERTISEMENT